Teknologi Baterai Litium Sebagai Jantung Mobil Listrik

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
Konten dari Pengguna
27 April 2024 21:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi baterai pada mobil listrik (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baterai pada mobil listrik (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baterai ion litium telah menjadi pilar utama dalam menggerakkan industri mobil listrik. Baterai ini tidak hanya menyediakan energi untuk menggerakkan kendaraan, tetapi juga menandai perjalanan menuju masa depan yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dengan munculnya permintaan yang semakin tinggi akan kendaraan listrik, industri ini mengalami lonjakan penelitian untuk meningkatkan kinerja baterai, yang berujung pada upaya memperpanjang jangkauan dan mempercepat waktu pengisian.
ADVERTISEMENT
Perkembangan terbaru dalam teknologi baterai ion litium telah membawa berbagai inovasi yang menjanjikan. Salah satu pencapaian terbesar adalah peningkatan kapasitas energi baterai, memungkinkan kendaraan listrik untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan satu kali pengisian. Ini menjawab kebutuhan konsumen akan jangkauan yang lebih luas tanpa harus sering mengisi ulang. Selain itu, waktu pengisian yang lebih cepat juga telah menjadi fokus utama penelitian, dengan teknologi pengisian cepat baru yang memungkinkan pengisian baterai dalam waktu yang lebih singkat, bahkan hanya dalam hitungan menit.
Terdapat berbagai jenis baterai ion litium yang digunakan dalam kendaraan listrik, masing-masing dengan keunggulan dan karakteristiknya sendiri. Mulai dari baterai litium-ion konvensional yang paling umum digunakan hingga baterai polimer litium-ion yang menawarkan desain yang lebih fleksibel. Namun, inovasi terbaru juga membawa kita ke arah baterai ion litium padat (solid-state lithium-ion), yang menjanjikan keamanan dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi konvensional.
ADVERTISEMENT
Proses charge dan discharge pada baterai ion litium melibatkan perpindahan ion litium antara elektroda, yang menyimpan dan melepaskan energi selama penggunaan baterai. Ini adalah proses kompleks yang memungkinkan kendaraan listrik untuk beroperasi dengan efisien dan andal. Selain itu, baterai ion litium juga menawarkan keunggulan dalam hal desain yang ringan dan kompak, memungkinkan desain kendaraan yang lebih efisien dan aerodinamis.
Pengisian daya mobil listrik di stasiun pengisian (Sumber: Shutterstock)
Dalam pasar yang semakin berkembang, terdapat berbagai pilihan kapasitas baterai yang sesuai dengan berbagai kebutuhan pengguna. Mulai dari baterai berkapasitas kecil, seperti yang ditemukan pada mobil listrik kota, hingga baterai besar yang menawarkan jarak tempuh yang lebih jauh. Baterai terkecil saat ini memiliki kapasitas sekitar 30-an kWh mampu memberikan jarak tempuh sekitar 100-150 mil, sedangkan yang terbesar bisa mencapai 100 kWh yang dapat memberikan jarak tempuh sekitar 300-350 mil. Meskipun baterai dengan kapasitas besar menawarkan jarak tempuh yang lebih luas, mereka juga membutuhkan investasi yang lebih besar sehingga berpengaruh terhadap harga pembelian mobil listrik. Namun, bagi pengguna dengan kebutuhan perjalanan sehari-hari yang terbatas dan akses mudah ke fasilitas pengisian, baterai dengan kapasitas lebih kecil masih merupakan pilihan yang layak.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran akan keamanan dan dampak lingkungan sering muncul dalam diskusi tentang kendaraan listrik. Namun, baterai kendaraan listrik telah melalui serangkaian uji coba ketat dan produsen telah menempuh langkah-langkah keamanan yang cermat untuk memastikan keamanan penggunaannya. Selain itu, dampak lingkungan dari kendaraan listrik diyakini lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan konvensional selama siklus hidupnya, dengan potensi untuk mendaur ulang bahan baku baterai di akhir umur pakainya. Ini juga termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara saat digunakan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Kendaraan-kendaraan listrik terkemuka seperti Tesla Model S, Nissan Leaf, Chevrolet Bolt EV, dan BMW i3 adalah bukti nyata dari penggunaan baterai ion litium dalam industri otomotif. Mobil-mobil ini telah berhasil menarik minat konsumen dan memperluas pasar kendaraan listrik di seluruh dunia. Namun, inovasi terus berlanjut, dengan peneliti terus mengeksplorasi material baru dan teknologi pengisian yang lebih maju untuk meningkatkan kinerja dan daya saing kendaraan listrik di masa mendatang. Dengan demikian, baterai ion litium akan terus memainkan peran penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di masa depan.
ADVERTISEMENT