Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Membuka Restoran Outdoor di Musim Hujan, Emang Laku?
20 Januari 2021 5:43 WIB
Tulisan dari Tyas Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak restoran di Indonesia, terutama Yogyakarta yang mengedepankan konsep restoran outdoor. Rata-rata menawarkan area di luar ruangan yang bisa berupa kebun, backyard, hamparan rumput dan lain sebagainya. Namun mengelola restoran outdoor tidaklah mudah. Banyak problema yang harus dihadapi pelaku bisnis kuliner dengan konsep restoran outdoor, terutama di musim hujan.
ADVERTISEMENT
Ketika hujan datang, otomatis area luar ruangan yang tidak beratap tidaklah bisa digunakan. Kecuali tamu memang mau hujan-hujanan, tapi siapa yang ingin menyantap hidangan sambil hujan-hujan? Alhasil semua tamu akan pindah ke area indoor. Apesnya kalau area indoor ternyata penuh, tamu harus menunggu untuk mendapatkan meja. Belum lagi kalau ternyata restoran tersebut hanya menyiapkan kapasitas meja indoor yang lebih sedikit daripada outdoor. Bisa-bisa tamu makan sambil berdiri.
Tidak hanya itu, di musim hujan, pasti rawan nyamuk. Apalagi restoran dengan lokasi dekat persawahan atau perkebunan. Tamu bisa menjadi sangat tidak nyaman jika digigiti nyamuk sepanjang malam. Inginnya makan sambil santai-santai, yang ada makan sambil tepuk nyamuk. Gak enak banget, kan?
ADVERTISEMENT
Mengenai hal-hal tersebut, owner Sate Ratu, Fabian Budi Septuro memiliki tips dan trik tersendiri. Perlu diketahui bahwa Sate Ratu akan pindah dari lokasi lama di Jogja Paradise, Jalan Magelang Km. 7 ke lokasi baru Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condongcatur. Dengan konsep barunya adalah konsep outdoor.
“Tidak sepenuhnya outdoor, Sate Ratu mengusung konsep semi-outdoor, dengan kapasitas meja 30 % outdoor dan sisanya indoor” kata Budi Seputro, ketika ditemui di restoran. Ketika ditanya kenapa memilih konsep semi-outdoor, Budi mengakui bahwa konsep tersebut membuat tamu lebih nyaman, lebih santai dengan pemandangan sawah yang hijau serta mengikuti tren restoran saat ini.
Tentunya konsep restoran outdoor ini tidak lepas dari banyaknya kerepotan. Mulai dari memperkerjakan tukang kebun untuk menyapu rontokan daun, merawat tanaman dan menambah jobdesk, seperti membersihkan kursi dan meja sehabis hujan. Walaupun begitu, Sate Ratu tetap menawarkan restoran yang berkonsep semi-outdoor, dengan pemandangan hijau yang dikelilingi dengan pohon rindang.
ADVERTISEMENT
Budi Seputro memiliki tips untuk menanggulangani problema saat musim hujan, “Ketika tamu ingin duduk di area outdoor, kita komunikasikan bahwa ini musim hujan, karena ditakutkan ketika hujan, tamu pindah ke indoor, dan ternyata bagian indoor sudah terisi penuh, tamu akan menjadi tidak nyaman. Dengan begitu, tamu akan berpikir 2 kali untuk duduk di area outdoor di musim hujan” jelas Budi.
Mengenai nyamuk, Budi juga tidak kehilangan akal. Dalam masa pembangunan ini, area outdoor sudah siap ditanami tanaman sereh untuk mengusir nyamuk. Tidak hanya itu, Budi Seputro juga sudah menyiapkan langkah-langkah preventif jika nantinya di area outdoor banyak nyamuk. Sebab, lokasi baru Sate Ratu ini sangat dekat dengan persawahan.
Di akhir kata, Budi Seputro menyebutkan konsep semi-outdoor Sate Ratu akan membuat tamu nyaman dan betah untuk menyantap hidangan Sate Ayam Merah yang menjadi andalan. Tamu akan disuguhi pemandangan dan ambience yang sejuk. Dengan konsep semi-outdoor begini, tamu bisa mendapatkan fresh air dari luar ruangan dan tetap menikmati hidangan dengan santai. Bagi kamu yang penasaran dengan konsep Sate Ratu yang baru ini, Sate Ratu akan resmi pindah di Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condongcatur pada tanggal 29 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu akan tetap memilih restoran outdoor di saat musim hujan begini? Share jawabanmu di comment, ya!