Mengenal Greeter dan Runner di Restoran, Perlukah?

Tyas Arini
a freelance writer who love to write about travel and food
Konten dari Pengguna
22 Juni 2023 6:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tyas Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang yang bekerja di restoran tidak hanya chef saja. Ada banyak orang yang terlibat demi memenuhi pesanan tamu dalam satu meja. Tiap restoran memiliki kebijakan masing-masing mengenai siapa saja yang bekerja di restoran. Paling dasar setidaknya ada chef, server dan manager atau owner sekaligus.
ADVERTISEMENT
Menurut LA Times, semakin formal restorannya, maka akan semakin banyak orang yang bertugas di ruang makan. Ada beberapa posisi yang dapat ditemui di restoran kelas atas, seperti greeter dan runner.
Ilustrasi greeter di Sate Ratu (Foto: Instagram.com/Sateratu)
Sesuai namanya, greeter bertanggung jawab untuk menyapa tamu dengan ramah dan mengantar tamu ke meja, seperti yang dilansir dari Salary. Seseorang dengan posisi greeter juga menerima reservasi tamu dan membuat waiting list. Sering disebut sebagai host, greeter adalah penyambut tamu pertama di restoran.
Sedangkan runner bertanggung jawab membawa pesanan dari dapur ke meja tamu. Posisi runner juga dikenal sebagai asisten server ataupun waiter. Sementara itu, posisi server umumnya lebih banyak berinteraksi dengan pelanggan, dari menyiapkan meja hingga menerima pesanan mereka.
Ilustrasi runner di Sate Ratu (Foto: Instagram.com/Sateratu)
Namun, terkadang di satu restoran, server dan runner, menjadi kesatuan. Jadi secara umum, runner bertugas membantu tamu mulai dari menerima pesanan, mengatur meja dan membawakan sajian makanan, dilansir dari Better Team.
ADVERTISEMENT
Adanya greeter dan runner di restoran tentunya menambah cost atau pengeluaran bagi pihak manajemen restoran. Oleh sebab itu, tidak semua restoran memiliki posisi ini. Adapun posisi greeter ditangani oleh manager atau owner, sedangkan tugas server digabung dengan runner.
Salah satu restoran yang sedang berkembang di Yogyakarta, Sate Ratu, ternyata memiliki kedua posisi tersebut. Padahal restoran ini bukanlah restoran fine dining, melainkan restoran casual dengan sate sebagai menu utamanya.
Ilustrasi kondisi restoran (Foto: Instagram.com/Sateratu)
“Kami rasa tamu yang datang perlu disambut pertama kali saat dia memasuki outlet, ini menjadi tugas greeter. Tamu juga perlu diarahkan untuk menempati meja yang mana”, jelas Fabian Budi Seputro, selaku owner Sate Ratu.
Budi menambahkan adanya greeter dan runner di Sate Ratu bertujuan untuk membuat tamu nyaman. Tak jarang, ada orang yang kebingungan saat memasuki restoran pertama kali. Menghindari hal tersebut, Sate Ratu mengupayakan greeter yang ramah serta runner yang responsif.
ADVERTISEMENT
Walaupun dengan adanya greeter dan runner memudahkan tamu, tetapi cost yang dikeluarkan juga tidak murah. Tentunya kebijakan tiap restoran bisa berbeda-beda. Namun, menurutmu apakah lebih baik ada greeter dan runner atau tidak perlu? Share pendapatmu di kolom komentar, ya!