Kupas Tuntas Proses Produksi Film Horor Terbaru Indonesia

Tria Y
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tria Y tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Bedah Film Tulah 6/13
Pada tanggal 22/2/23 Collaboration Festival (CoFest) mengadakan seminar Bedah Film Tulah 6/13 yang merupakan salah satu film Indonesia bergenre horor-thriller yang akan tayang di bioskop pada 30 Maret 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Film Nasional. Film ini dibintangi oleh oleh Erika Carlina, Michael James, Wisnu Hardana, dan Kimiko Diangel.
Official poster Tulah 6/13. (Sumber: Imdb.com).
Seminar Bedah Film Tulah 6/13, langsung dihadiri oleh sosok-sosok profesional yang terlibat di dalam pembuatan film tersebut, yaitu Fadi Iskandar sebagai Produser Film, Chiska Doppert sebagai Sutradara Film, dan Umar Setyadi sebagai Director of Photography. Mereka turut berbincang-bincang mengenai proses di balik pembuatan Film Tulah 6/13 ini.
ADVERTISEMENT
Acara ini dibuka secara meriah oleh Fadi Iskandar, yang dipandu oleh Kak Naurissa Biasini, S.Si, M.I.Kom., selaku moderator. Awal acara yang meriah disertai peserta yang antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan oleh pembicara membuat acara ini berjalan secara kondusif.
Pemaparan materi oleh Chiska Doppert. Foto: Dokumentasi pribadi.
Pemaparan materi pertama terkait perannya sebagai sutradara dalam Film Tulah 6/13 yang akan dipaparkan oleh Bu Chiska Doppert selaku sutradara. Bu Chiska menjelaskan serta bercerita dibalik proses kerjanya, dari mulai men-discover hingga proses produksi film.
Bu Chiska telah menunjang karirnya sebagai sutradara sejak 2005 hingga saat ini, ia memang dikenal sebagai produser spesialis film horor yang telah berhasil menyutradarai beberapa film horor dan seri web lainnya. Menurut Bu Chiska, ketika menjalani proses syuting film Tulah 6/13, ia merasakan adanya experience baru selama menyutradarai beberapa film horor, “karena film ini merupakan film pertama yang lebih cenderung ke thriller daripada horor, yang lebih banyak bermain darah sehingga seolah-olah terasa lebih real.” Ucap bu Chiska saat seminar Bedah Film.
Pemaparan materi oleh Umar Setyadi. Foto: Dokumentasi pribadi.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Pak Umar Setyadi yang berperan sebagai Director of Photography (DoP). Ia memaparkan terkait pekerjaan apa saja yang dijalankan selama proses syuting. Berbicara mengenai DoP, ia merupakan seseorang yang paling dekat dengan sutradara dalam proses pembuatan film.
ADVERTISEMENT
Pak Umar banyak bercerita mengenai pengalamannya sebagai DoP, serta memberikan tips menggunakan kamera dengan wide lens dan tips bagaimana ia menghemat dana saat membuat film, yaitu dengan mempersempit framing. Pak Umar turut menjelaskan bagaimana detail mempersempit framing saat syuting.
Salah satu “bocoran” yang tidak kalah menarik diceritakan oleh Pak Umar saat Bedah Film Tulah 6/13, ia menceritakan bagaimana para crew merealisasikan ide soal adegan teknis burung gagak yang menabrak kaca mobil hingga berdarah. “Bayangan kalian, bagaimanakah burung itu bisa (dengan tepat) menabrak kaca mobil? Apakah menggunakan remot atau burung gagaknya yang dilempar?” Pak Umar bertanya kepada para peserta seminar. Para peserta serentak menjawab “burung gagaknya yang dilempar.” Sayangnya, jawaban para peserta salah.
ADVERTISEMENT
Lalu Pak Umar menjelaskan bahwa teknis tersebut membutuhkan waktu diskusi yang cukup panjang “setelah diskusi, kita kan biasa makan ayam potong, (ayam) yang biasa kita potong kita beli, itu kita tempelkan bulu-bulu” ucap Pak Umar membocorkan taktik salah satu scene “sakral” dalam Film Tulah 6/13.
Pemaparan materi oleh Fadi Iskandar. Foto: Dokumentasi pribadi.
Terakhir yang tidak kalah penting, pemaparan dari Fadi Iskandar selaku Produser Film Tulah 6/13. Banyak penjelasan serta cerita pengalaman yang disampaikan kepada para peserta sekalian. Sebuah fakta yang diungkapkan oleh Fadi Iskandar, bahwa film Tulah 6/13 adalah film pertama yang ia produseri. Ia mengaku mempunyai cita-cita membuat film sejak duduk di bangku SMP, “Guru bahasa Inggris gua bikin tugas, suruh bikin drama berkelompok. Singkat cerita, gua ngumpulin temen-temen dan kemudian buat cerita. Jadi yang buat cerita, yang nge-direct, nge-produce, sampai jadi pemain gua ikutan semua di situ.” Ungkap Kak Fadi dalam Seminar Bedah Film Tulah 6/13.
ADVERTISEMENT
Berhubungan dengan produser, Kak Fadi menganggap kejadian waktu SMP itu membuat ia merasa ada dorongan untuk menjadi seorang produser. Fun fact bahwa Fadi Iskandar terpikirkan untuk membuat film Tulah 6/13 saat pandemi melanda, di mana pada saat itu ia mengaku bahwa pendapatannya mulai menipis, sehingga ia harus memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang. Pada akhirnya terealisasikan dengan adanya film Tulah 6/13 ini.
Fadi Iskandar mempunyai peran yang sangat penting dalam film, ia menjelaskan bagaimana proses, peran, dan pekerjaan yang ia lakukan. Ia mengatur segala yang ada di dalamnya agar produksi film lancar, me-manage keuangan supaya tidak overbudget namun hasilnya tetap sesuai ekspektasi, serta memikirkan bagaimana teknis yang ingin dilaksanakan.
Berbicara soal pengalaman, Fadi Iskandar, seorang produser yang baru berkecimpung di dunia produksi film dan baru saja selesai menggarap film ini, ia mengaku banyak sekali tantangan-tantangan di setiap proses produksi. “Kayaknya setiap hari tuh ada aja masalahnya, belum ditambah lagi ketika sedang syuting cuaca tidak mendukung, pemain ada yang tepar, belum lagi pemain telat datang karena (terjebak) macet, jadi kan proses produksi jadi terhambat juga”. Ujar Fadi.
ADVERTISEMENT
Namun, ia merasa puas dengan apa yang telah dikerjakannya. Hingga pada akhirnya, ia telah menyelesaikan film pertama yang dibuatnya. “kalau dibilang pengalaman yang paling melekat itu adalah ketika, di hari terakhir kita ngomong ‘it’s a wrap’ itu paling melekat sih buat gue.” Ungkap Fadi ketika ditanya soal pengalamannya saat syuting.
Seminar Bedah Film Tulah 6/13 ini tidak hanya seru, namun juga sangat informatif. di mana narasumber yang berpengalaman menceritakan serta berbagi pengalaman khususnya di dunia perfilman Indonesia. Banyak audiens yang menunjukkan antusiasmenya dan interaktif saat seminar ini berlangsung.
Untuk menghargai kerja keras para crew film Tulah 6/13 ini, diharapkan audiens menonton filmnya secara legal. Serta, Jangan lupa saksikan film Tulah 6/13 di seluruh bioskop Indonesia.
ADVERTISEMENT