Memanifestasikan Hobi Menjadi Sebuah Habit

Tria Y
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
12 Februari 2023 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tria Y tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca sinopsis buku. Foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca sinopsis buku. Foto: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kutipan di atas adalah salah satu yang menjadi favorit saya. Najwa Shihab, yang akrab disapa dengan sebutan Mbak Nana ini juga merupakan seorang Duta Baca Indonesia. Siapa yang tidak kenal dia? sosok perempuan cerdas, tegas, dan berintegritas merupakan alasan saya menjadikan beliau sebagai inspirator.
ADVERTISEMENT
Sedikit cuplikan di atas mengenai sosok inspirator saya. Sebelum masuk ke ceritanya, mari kita saling mengenal. Ada pepatah yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang” (walaupun kalau sudah kenal belum tentu sayang, hehe...).
Perkenalkan saya Tria Yuniarti, kalian cukup memanggil saya Tria. Saat ini saya sedang menjalankan studi S1 jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu kampus swasta di Tangerang Selatan.

Let’s talk about my hobbies…

Semua orang pasti memiliki hobi, sama halnya dengan saya. Pada saat saya masih duduk di bangku SD, setiap guru bertanya apa hobi saya wah, banyak sekali saya sebutkan dari mulai berenang, menari, memasak, dan membaca.
Kalau berenang saya memang suka air sejak kecil, setiap ada kelas renang, selalu saya paling akhir keluar kolam. Kalau menari Sejak umur 2 tahun, orang tua saya mendaftarkan sanggar tari. Memasak, dari kecil saya sudah mencoba-coba main masak-masak dengan api sungguhan, alias dengan kompor (tentu saja diam-diam saat orang tua sedang tidak ada di rumah).
ADVERTISEMENT
Kalau sekarang, masak untuk sekeluarga juga bisa. Selanjutnya dengan hobi membaca, sejak saya playgroup sudah diasakkan berbagai macam buku, dari buku majalah, kumpulan cerita, dan sebagainya. Karena, di playgroup saat itu ruang istirahatnya hanya menyediakan buku.
Buku yang disediakan juga memuat gambar-gambar yang menarik, sehingga anak-anak termasuk saya tertarik untuk terus menerus membacanya, sejak saat itu saya jadi senang mengajak orang tua saya ke Gramedia sekadar untuk membeli buku cerita. Hingga akhirnya Hobi membaca saya masih terus melekat hingga saat ini. Dengan bacaan yang berbeda tentunya.
Anak-anak sedang membaca di perpustakaan. (Sumber: Canva)
Saat ini Indonesia masih menjadi negara yang memiliki tingkat literasi yang rendah. Bersyukurlah menjadi salah satu milenial yang masih gemar membaca. Dengan membaca kita dapat akan kaya wawasan. Untuk membuat seseorang jatuh cinta pada membaca tidak bisa muncul seketika. Harus memiliki niat, usaha, dan komitmen untuk itu.
ADVERTISEMENT
Semakin tumbuh, semakin memiliki rasa penasaran akan membaca. Sejak SMP saya mulai untuk sering ke Gramed hanya sekadar baca-baca atau membelinya. Karena pada saat itu, saya mulai menabung untuk membeli buku dengan uang saku saya. Sedikit demi sedikit bisa untuk membeli satu persatu buku yang saya inginkan. Tidak jarang orang tua juga suka memberi saya uang untuk dibelikan buku bacaan.
Hingga saat ini, saya ingin lebih tingkatkan kebiasaan membaca saya. Saya mempunyai target tahun ini untuk membaca 15 buku. Apapun jenis dan genre bukunya, entah fiksi atau non-fiksi, buku fisik ataupun e-book. Namun, untuk saat ini saya lebih suka membaca e-book.
Selain fleksibel—lebih mudah dibawa dan dibaca di manapun dan kapanpun—membaca e-book juga lebih ekonomis. Sekarang tidak perlu mengeluarkan puluhan bahkan ratusan ribu hanya untuk satu buku, melainkan dengan puluhan ribu saja kita dapat membaca buku sepuasnya secara legal.
ADVERTISEMENT
Tentu saja ini kelebihan e-book yang menguntungkan. Ditambah dengan semakin meningkatnya platform digital, banyak perpustakaan online digital yang menyediakan e-book secara gratis dan legal seperti iPusnas dan iJakarta.
Ilustrasi e-book. (Sumber: Canva)
Kamu jarang membaca karena membaca belum jadi kebiasaan. Membangun kebiasaan membaca memang tidaklah mudah. Apalagi belum menemukan alasan yang jelas untuk mulai membaca. Carilah alasanmu membaca dan temukan setidaknya satu buku yang bisa membuatmu jatuh cinta pada membaca.