Membangun Fasilitas umum dan SDM lebih Besar kemaslahatannya Daripada Masjid.

Fenomena maraknya pembangunan masjid oleh orang-orang Muslim kaya saat ini patut disambut dengan baik. Apalagi niat untuk membangun tempat ibadah tersebut dalam rangka mencari ridho Allah SWT adalah sebuah langkah yang mulia. Namun, seiring dengan niatan baik tersebut, penting untuk diimbangi dengan pemahaman yang mendalam mengenai keutamaan, kemanfaatan, dan kemaslahatan dari pembangunan tersebut.

Selain itu, aspek-aspek fiqih yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan, seperti pemilihan tanah yang jelas hak kepemilikannya dan tidak berada di atas tanah yang dirampas haknya, harus menjadi perhatian utama. Lebih jauh lagi, aspek toleransi antar umat beragama dan harmonisasi sosial juga harus diperhatikan agar pembangunan masjid tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dalam masyarakat di tengah kebhinekaan yang ada.

Sayangnya dalam praktiknya, kami melihat bahwa pembangunan masjid terkadang kurang memperhatikan nilai-nilai toleransi dan harmonisasi. Beberapa kejadian menunjukkan adanya masjid yang dibangun berdekatan satu sama lain, dengan alasan yang sering kali tidak dapat diterima secara logis maupun berdasarkan pengetahuan fiqih yang ada.

Perbedaan aliran ormas keagamaan atau madzhab seharusnya tidak menjadi alasan untuk memecah belah masyarakat. Sebaliknya, hal ini justru dapat menghilangkan keharmonisan dalam bermasyarakat, yang pada gilirannya membuat jamaah masjid tidak maksimal dalam melaksanakan ibadah sehari-hari, baik itu sholat lima waktu maupun sholat Jumat.

Sebagaimana dicontohkan dalam sejarah, bahwa di masa Nabi Muhammad SAW ada bentuk masjid yang dikecam oleh Nabi, karena pembangunannya justru berdampak pada terpecah belahnya umat dan merugikan pada umat islam, yakni Masjid Dliror. Masjid ini yang pada akhirnya justru diperintahkan untuk dibongkar, karena pembangunannya tidak sesuai dengan prinsip fundamental Agama Islam.

Dalam pandangan kami, terdapat banyak bentuk ibadah yang lebih bermanfaat daripada sekadar membangun masjid. Salah satunya adalah sedekah jariyah, yang dapat berupa pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penyediaan sumber air. Ibadah-ibadah ini memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Infrastruktur yang baik, pendidikan yang memadai, akses kesehatan yang terjamin, dan sumber air yang tersedia dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, kami berharap semua pihak untuk merenungkan kembali niat dan tujuan dari pembangunan masjid. Mari kita pastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya berorientasi pada pencapaian spiritual semata, tetapi juga memperhatikan dampak sosial yang lebih luas. masih banyak ibadah jariyah lain yang lebih bermanfaat dan langsung berdampak kemaslahatannya.

kami berharap semakin banyak orang - orang kaya dinegara ini berlomba lomba beramal jariyah dengan membangun Sumberdaya Manusia (SDM) dan fasilitas umum seperti yang kami kemukakan diatas tentunya akan membantu percepatan pembangunan negara ini baik itu SDM dan juga infrastrukturnya, dan kami sangat yakin dan percaya tentunya akan sangat membantu pemerintah mempercepat membangun indonesia maju dalam rangka menyongsong indonesia emas 2045.

Dalam kata yang lebih sederhana kita bergotong royong seperti yang pernah di lakukan oleh para leluhur kita dahulu bersama menuntaskan permasalahan yang ada di sekitar lingkungan terkecil kita, dengan niatan beramal jariyah yang tentunya hasil dari itu semua kita hanya berharap balasan dari ALLAH SWT, meskipun secara kasat mata kita pasti akan merasakan dampaknya.

Wallahu Alam ... Semoga setiap amal yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi umat manusia.