Konten dari Pengguna

Sayyidul Qaumi Khadimuhum

Ubaidillah Amin Moch
Santri Kyai NU Yang ingin mengabdi untuk negeri, Bukan orang Baik, ingin menjadi baik
24 November 2021 2:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ubaidillah Amin Moch tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Berbagai platform media sosial hari-hari ini ramai diwarnai dengan singgahnya menteri BUMN Erick Thohir ke salah satu toilet SPBU Pertamina di daerah malasan Probolinggo. Pada video itu, Erick Thohir tampak kesal dengan adanya penarikan biaya atribusi senilai Rp 2000 pada setiap orang yang hendak buang air kecil dan Rp 4000 bagi orang yang hendak mandi atau buang air besar.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir menyayangkan masih adanya penarikan biaya terhadap penggunaan toilet yang notabene merupakan fasilitas umum, semestinya fasilitas umum yang ada di SPBU bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis. Jika adanya penarikan biaya dilandasi untuk biaya perawatan dan kebersihan toilet, menurutnya hal ini jelas tidaklah relevan. Sebab pemilik SPBU sudah mendapatkan hasil yang cukup banyak dari penjualan bahan bakar, terlebih di berbagai SPBU juga dibuka berbagai wirausaha, seperti toko kelontong dan lain sebagainya. Sehingga keuntungan yang diperoleh sangatlah besar dan terlampau mudah untuk mencukupi biaya perawatan dan kebersihan Toilet SPBU.
Setelah kunjungan Erick Thohir tersebut, pihak Pertamina secara resmi mengumumkan bahwa fasilitas toilet yang disediakan oleh SPBU Pertamina, baik yang swasta maupun bermitra harus disediakan secara gratis untuk masyarakat dengan tetap memperhatikan kebersihan dan kenyamanan toilet agar dapat dengan nyaman digunakan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pihak Pertamina untuk menggratiskan fasilitas umum toilet di SPBU, benar-benar sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat secara luas. Kami mendengar banyak curhatan dari para sopir angkot, Ojol dan berbagai komunitas lainnya, mereka merasa sangat terbantu atas kebijakan pembebasan ongkos fasilitas umum toilet di SPBU ini, sebab nominal uang 2000-4000 tidak bisa dianggap kecil bagi mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya. Selain itu, bagi masyarakat yang dianggap cukup, seringkali mereka merasa kerepotan untuk menyediakan pecahan uang 2000-an untuk dibuat membayar penggunaan fasilitas toilet. Yang terjadi seringkali justru ketika membayar dengan pecahan uang 5000 atau 10000, mereka jarang mendapatkan kembalian dari penjaga toilet.
Maka dari itu, kami mewakili masyarakat menengah ke bawah secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN, Bpk Erick Thohir yang telah meluangkan waktunya untuk blusukan ke toilet SPBU, sehingga dapat memahami berbagai realita yang dialami oleh masyarakat secara langsung, salah satunya terkait adanya penarikan atribusi bagi pengguna jasa toilet di SPBU.
ADVERTISEMENT
Jika ada pihak yang mengkritik “Kenapa Bapak Menteri baru tahu hal ini sekarang? Padahal hal semacam ini sudah terjadi sejak lama?”
Patut dipahami bahwa sebelum mengkritik, perlu bagi kita untuk memperhatikan latar belakang serta profil objek figur yang hendak kita kritik. Menteri BUMN Erick Thohir, diakui atau tidak merupakan tokoh yang berkecimpung dalam dunia bisnis, mulai dari skala nasional sampai internasional. Namanya sempat mengharumkan Indonesia di kancah internasional sebagai satu-satunya warga Negara Indonesia yang berhasil menjadi Presiden klub sepak bola ternama, yakni Inter Milan. Namanya cukup sering diperbincangkan dan dikenal oleh publik internasional sebagai pengusaha muda yang sukses.
Berangkat dari gambaran ringkas profil tersebut, tidak heran jika beliau baru paham tentang maraknya penarikan biaya atribusi atas penggunaan fasilitas umum toilet di SPBU Pertamina, sebab realita tersebut merupakan aspek kecil yang jarang sekali diketahui oleh figur yang sering mengurusi hal-hal ‘besar’. Justru kita selaku rakyat patut bersyukur masih memiliki menteri orang kaya dan ‘elit’ yang sangat peduli akan hal-hal kecil.
ADVERTISEMENT
Jika melihat besarnya kepedulian Erick Thohir pada apa yang dirasakan rakyat kecil, rasanya sangat pantas untuk dikatakan bahwa Erick Thohir merupakan manifestasi dari salah satu maqalah arab:
“Sayyidul Qaumi Khadimuhum”
Artinya: “Pemimpin suatu kaum sejatinya adalah pelayan mereka”
Kita tentu sangat paham bagaimana Islam mengajarkan kepemimpinan dengan cara mempedulikan nasib rakyat kecil. Mengenai hal ini, Allah dalam Al-Qur’an berfirman:
“a raaitalladzii yukadzdzibu biddiin. fadzaalikalladzii yadu''ul yatiim. wa laa yaḥuḍḍu 'alaa ṭa'aamil-miskiin”
Artinya: "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? maka itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin”
Pernah saat Umar bin Khattab menjadi Amirul Mukminin mendapati salah satu rakyatnya dalam keadaan kelaparan. Saat mengetahui keadaan rakyat yang sedang kelaparan tersebut, Umar bin Khattab langsung menuju rumahnya untuk mengambil beberapa karung makanan pokok yang akan diberikan pada rakyatnya yang sedang kelaparan tadi. Saat salah satu ajudannya melihat Umar bin Khattab membawa beban karung beras yang tampak sangat berat, ia menawarkan diri agar Khalifah Umar tidak perlu membawa dan mengangkat beras itu sampai rumah rakyat yang sedang kelaparan tadi, biar dia selaku ajudannya saja yang akan membawanya. Melihat tawaran tersebut, Umar bin Khattab menjawab:
ADVERTISEMENT
“Shohibul mata’ ahaqqu bi hamlil mata’”
Artinya: “Pemilik barang lebih berhak untuk mengangkat dan membawa barangnya”
Dari kisah tersebut dapat kita pahami bagaimana kepedulian dan kemandirian Sahabat Umar dalam melayani rakyatnya, ia sebagai pemimpin tidak seenaknya saja menyuruh orang lain, tapi ia lakukan hal yang masih memungkinkan untuk dilakukan oleh dirinya sendiri, agar ia juga dapat merasakan jerih payah kesulitan yang dialami oleh rakyat-rakyatnya.
Melihat respons cepat Erick Thohir terkait adanya penarikan atribusi biaya toilet sehingga langsung menyampaikan kepada direksi pertamina agar biaya toilet digratiskan, merupakan salah satu contoh betapa pedulinya Erick Thohir kepada beban yang dirasakan oleh rakyat kecil. Tentu respons cepat semacam ini sulit untuk diwujudkan tanpa adanya penghayatan serta kepedulian yang mendalam terhadap apa yang dirasakan oleh rakyat kecil secara umum.
ADVERTISEMENT
Kami hanya bisa berdoa, semoga Allah memperbanyak pejabat-pejabat yang memiliki kepedulian yang besar terhadap rakyat kecil seperti kepedulian yang ditunjukkan oleh Erick Thohir ini. Dan semoga langkah yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir ini dapat ditiru oleh pejabat-pejabat lainnya, sehingga banyak rakyat kecil yang terbantu dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Amin yaa Rabbal ‘Alamin.