Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tak Kenal Maka Tak Sayang
26 November 2023 15:47 WIB
Tulisan dari luciana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya mempersiapkan segala perlengkapan, rasanya bahagia sekali. Betapa tidak, tempat yang dari dulu ingin saya kunjungi kalau Tuhan berkehendak akan kesampaian. Ingin melihat langsung provinsi yang berada paling Timur Indonesia. Yang cerita tentang situasi kondisi daerah dan keadaan masyarakatnya selama ini hanya dengar dari orang lain, tidak puas karena tidak melihat langsung. Daerah ujung Timur Indonesia Tanah Papua yang di juluki sebagai paru-paru dunia, karena memiliki hutan dan pohon yang belum terjamah tangan manusia. Kaya akan sumber daya alam mineral logam seperti, emas, perak dan tembaga hanya belum di kelola dengan baik kalau pun sudah di kelola, pembagianya tidak merata, sehingga belum semua anak Papua menikmati hasilnya. Begitulah berita yang sering kita dengar. Seharusnya bila di kelolah dengan baik daerah inilah terkaya di Indonesia, tetapi sampai sekarang masih bergulat mengentaskan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
sewaktu mengenyam Pendidikan Dasar sampai pendidikan menengah kita mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga kita bisa mengetahui provinsi mana saja yang mempunyai kekayaan Sumber Daya Alam. Bahwa salah satu provinsi terkaya adalah Irian Jaya sebutannya waktu itu 1973 (pengetahuan masih dalam bangku sekolah), provinsi Papua kita kenal hanya satu dengan sebutan Irian Barat sejak tahun 1969 dan tahun 1973, namanya kemudian diganti oleh presiden Soeharto menjadi nama Irian Jaya.
Pasti banyak diantara kita yang tidak tahu singkatan dari "Irian". Terutama mereka yang lahir di atas tahun 90an. "Asal kata Irian adalah Ikut Republik Indonesia Anti Nederland. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti Rambut Keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku suku asli".
ADVERTISEMENT
Sumber (Website Resmi pemerintah provinsi Papua, papua.go.id, 29 Oktober 2023).
Dan memang benar bahwa suku asli Papua rambutnya pada keriting.
Menuju Manokwari
Perjalanan ke manokwari sedikit memakan waktu lama. pesawat yang akan menerbangkan kami ke Manokwari dari daerah kami tidak ada direct flight, jadi kami transit di Makassar (bermalam), besok pagi jam 06.10 WITA barulah kami di berangkatkan menuju Manokwari. Bandara (MKW).
Tiba di Manokwari
perjalanan ke Manokwari memakan waktu kurang lebih 2 jam 45 menit, kami tiba jam 10.55 waktu setempat. Dan langsung dijemput tokoh Masyarakat papua dan diterima dengan Tarian penyambutan sesuai dengan Adat kebiasaan Orang Papua. Tarian penyambutan disebut tarian Mahkota, yang bersifat sakral dan formal.
ADVERTISEMENT
Tarian penyambutan ini di sebut dengan tarian Mahkota atau tarian Mansoranda Insoranda (Tarian penyambutan Bapa dan Mama) yang disertai dengan pemasangan Mahkota Kasuari dan penggalungan Noken (berbentuk Tas Rajutan yang bahan bakunya dari Anggrek). Penduduk Asli Papua menjadikan Mahkota tersebut sebagai lambang kehormatan yang diletakkan di atas Kepala sebagai tempat tertinggi dari anggota tubuh manusia. Yang memberikan makna sebagai penghormatan tertinggi kepada alam yang telah memberikan mereka kehidupan. (sumber hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat papua, 31 Oktober 2023).
Sekilas Tentang Papua
Tak Kenal Maka Tak sayang
sebelum bertemu Orang Papua (penduduk asli) dalam bayangan saya, bahwa orang papua sangar atau galak karena hanya melihat penampilan fisik dengan (kulit yang hitam dan suara agak nyaring) tetapi setelah kenal dan bercakap langsung, ternyata orang-orang papua ramah, murah senyum dan penuh kasih, mereka adalah orang yang ingin juga bersahabat dengan orang pendatang di daerah mereka. Orang Papua punya prinsip pelayanan kepada tamu /sesama yang di pegang teguh turun temurun, lebih baik tidak makan dari pada tamunya tidak terlayani dengan baik. (bekerja dengan hati mempersatukan dengan kasih).
ADVERTISEMENT
Suku besar yang mendiami Papua di sebut Arfak dengan sumber pendapatan, tani dan laut Sebagian sudah ada yang PNS. Penyebarannya lebih banyak mendiami pedalaman. Sedangkan di kota sudah heterogeny suku-suku lain sebagai pendatang yang bisa hidup berdampingan, rukun dan damai saling mengasihi dan menghargai. (sumber hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Papua, 31 Oktober 2023).
Part 2 Sekilas Tentang Papua Barat (Manokwari).
Perjalanan mengunjungi daerah lain bagi saya bukan hanya sekedar traveling untuk refreshing, shopping dan bersenang-senang. Tetapi dengan mengunjungi daerah lain akan memperkaya pengetahuan kita dengan memperhatikan aspek budaya local yang ada di daerah tersebut. sekaligus menganggumi bahwa betapa kayanya Indonesia dengan beragam kekayaan budaya yang luar biasa dimiliki. Dengan demikian kita belajar untuk mencintai dan melestarikan budaya di daerah kita tanpa tergerus zaman Modernisasi.
ADVERTISEMENT
Seperti dalam tulisan saya Part 1 “Sekilas Tentang Papua Barat (Manokwari), banyak pengetahuan yang saya dapatkan Ketika mengunjungi daerah tersebut, mulai dengan Tarian penyambutan sesuai adat kebiasaan Papua, bahwa setiap tamu yang datang dengan niat baik di sambut dengan Tarian adat yang sekaligus pemasangan Mahkota kasuari, memperkenalkan Rumah Adat papua yang di sebut dengan Kaki Seribu sampai dengan menyuguhkan makanan tradisional.
bisa melihat dan berkomunikasi langsung dengan Masyarakat yang ada merupakan kesempatan yang luar biasa buat saya. Terjun langsung dengan membenturkan diri di tengah perbedaan menurut saya semakin kita bisa memahami, mengenal perbedaan budaya yang kita miliki, dengan demikian akan tumbuh penghargaan dan cinta kita terhadap budaya yang dimiliki daerah lain, menerimanya sebagai kekayaan yang luar biasa yang dimiliki oleh bangsa kita dan tentu saja bisa saling menghormati, menghargai tanpa harus memaksakan budaya kita kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Mengenal Sejarah Singkat Papua sebagai Kota Injil
Selama tiga hari berada di Manokwari menyisahkan banyak pengalaman, selain diperkenalkan budaya setempat, yang tak kalah penting dan menarik adalah kami di bawa ketempat peninggalan Sejarah yang menjadi Situs Religius. Dan di sini kami dapat mengetahui awal Sejarah mengapa Manokwari di sebut Kota Injil. Kami di bawa ke Pulau Mansinam sebuah pulau yang terus di lestarikan oleh Masyarakat setempat sebagai tempat bersejarah, di mana Pulau ini adalah awal pertama kali kekristenan muncul, yang di bawa oleh: Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler berkebangsaan Jerman pada tanggal 5 Februari 1855. Dan seterusnya Injil menyebar di tanah Papua, dan Manokwari sebagai ibu Kota papua barat dan di juluki sebagai Kota Injil. Bahwa kedatangan para Misionaris ini juga telah membantu Pendidikan anak-anak di Papua. (Hasil Interview dengan Tokoh Masyarakat Papua, (Selasa, 31 Oktober 2023).
ADVERTISEMENT
Di sini kami berkeliling dan di perkenalkan situs bersejarah seperti : Gereja Tua, Sumur Tua yang di bangun pada tahun 1872 sampai sekarang masih di pakai dan terbuka untuk Masyarakat umum dan di percaya air dari sumur itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit, bahwa ada Mujizat penyembuhan ilahi melalui air sumur tersebut kata salah satu Jemaat Gereja Lahai-Roi saat berbincang-bincang di Pulau mansinam, (Selasa, 31 Oktober 2023). Tugu Peringatan sebagai symbol peringatan pertama Injil masuk Tanah papua, Sejarah awal peradaban di tanah papua.
Dan tentu saja masih banyak hal unik yang kami temui dan perbincangkan saat interview dengan warga setempat saat kami berada di papua yang tidak dapat kami tuliskan secara detil dalam tulisan ini yang tentu saja mendapat perhatian dari Masyarakat setempat yang pastinya akan terus di lestarikan dari generasi ke generasi berikutnya sebagai tadisi turun-temurun. Misalnya Makan Sirih, menginjak Piring tarian Mansorandak upacara penyambutan tamu yang berkunjung ke Tanah Papua.
ADVERTISEMENT
Simpulan
Bahwa yang terpenting dari perjalanan ini adalah dapat membuka pikiran dan memperluas wawasan tentang adat istiadat, tradisi, Sejarah dan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi daerah lain. Dan memungkinkan kita memahami perspektif yang berbeda tentang keberagaman tersebut, sehingga dengan demikian akan timbul sikap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dengan cara dapat menerima, menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
Bahwa dengan memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai kebudayaan lain, kita sedang ikut mencintai dan melestarikan budaya sebagai kekayaan yang luar biasa yg dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Mari Bersama kita menjaga kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa kita tanpa harus terpengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita.
ADVERTISEMENT
Salam.
Written by: Luciana