Hati-hati Bayar Transportasi Online Nontunai

Udin Sayuti
Blogger yang juga mantan orang tv
Konten dari Pengguna
20 Mei 2017 0:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Udin Sayuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hati-hati menggunakan layanan taksi atau ojek online. Terutama bagi anda yang menggunakan moda pembayaran melalui transaksi (dompet) elektronika, seperti Gopay atau GrabPay. Beberapa kasus menunjukkan sejumlah pengemudi yang 'nakal' , yang tidak mengambil sewa dan ngabur seenaknya. Uang sudah kadung kepotong dari dompet elektronik.
ADVERTISEMENT
Contohnya dialami istri saya. Sebagai orang yang belum lama menjadi pengguna transportasi online -sekitar setahunan lah- dia sudah mengalami banyak kejadian tak menyenangkan.
Belum lama ini ia memesan taksi online dari sebuah Mal di Jakarta Timur dengan tujuan rumah tak jauh dari situ. Order diterima dan mobil pun mengarah ke Mal yang dimaksud. Anehnya mobil tersebut dengan sengaja menjauhi mal dan masuk ke jalan tol Jagorawi.
Sadar sang sopir online urung menjemputnya, istri saya sengaja tak membatalkan (meng-cancel) pesanan. Istri hanya bisa kesal karena uang melayang lantaran sudah membayar dimuka menggunakan transaksi elektronik. Namun ia tak terlampau menyesal karena uang yang terpotong tak seberapa besar. Iapun memilih mengiklaskan uangnya raib.
ADVERTISEMENT
Kasus lain menimpanya saat memesan ojek online dari kantor sepulang bekerja. Pengendara sudah sampai di depan istri saya namun ia menolak membawa penumpang dengan alasan jalanan macet sambil si pengojek menunjukkan Google Map yang memperlihatkan indikator jalanan macet yang ditandai dengan warna merah.
Di luar kasus tersebut istri saya juga mengalami hal sama. Dan akhirnya belum lama ini ia komplain resmi ke pihak manajemen transportasi online dengan meminta pengembalian uang pada transaksi elektronik yang sudah kadung hilang.
Apa yang dialami istri saya ternyata juga dialami beberapa kawan lainnya. Modus pura-pura menerima orderan lalu kabur setelah uang diterima melalui fasilitas pembayaran dompet elektronik jelas memperburuk citra transportasi online. Kasihan pihak manajemen yang dicemarkan oleh perilaku seenaknya dari pengemudi 'katro' macam ini.
ADVERTISEMENT
Karenanya, hati-hati menggunakan moda pembayaran dompet elektronik saat memesan transportasi online. Pihak manajemen transport online mesti sadar dan tanggap dengan fenomena ini. Sistem mesti diupdate dan memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna jasa. Jika ini dibiarkan akan menggerogoti kesan baik yang sudah dibangun selama ini oleh pihak manajemen.