Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kalbis Institute Raih Honourable Mention Award di Asian Youth Indie Film Festival
13 April 2018 16:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Kabar dari Kalbis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Film Dokumenter "Aksara Di Balik Sampah" karya mahasiswa Kalbis Institute baru-baru ini meraih penghargaan Special Award Honourable Mention (Value of Determination) di ajang Asian Youth Indie Film Festival (AYIFF) 2018 di kota Sintok, Malaysia Utara. Penghargaan ini diraih film karya 6 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute karena dianggap sebagai karya yang memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang nilai-nilai perjuangan sebuah keluarga dalam meneruskan kelangsungan hidup.
ADVERTISEMENT
Penghargaan diberikan dalam sebuah malam gala yang digelar di kampus Universiti Utara Malaysia, 10 April 2018 dengan sajian hiburan dari artis-artis terkenal Malaysia. Acara ini dihadiri perwakilan 7 negara peserta AYIFF dan juga dihadiri tokoh penting dari Kesultanan Kedah serta Universiti Utara Malaysia.

Film Aksara Di Balik Sampah sendiri awalnya merupakan tugas akhir matakuliah Sinematografi di Prodi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute. Film ini berhasil menyabet sebagai best story di ajang Documentary Expo (DocX) Januari 2018. Film ini juga sempat meraih posisi kelima di ajang Jambore Komunikasi Aspikom Maret 2018. Film ini bercerita mengenai perjuangan seorang anak perempuan bernama Masnah, pemulung Bantar Gebang yang membuat sekolah bagi anak-anak pemulung hingga ia sendiri bisa meraih gelar kesarjanaan.
ADVERTISEMENT
Muhammad Rustam, salah satu mahasiswa Kalbis yang menerima penghargaan mengaku bangga bisa mempersembahkan award ini, bukan hanya untuk kampusnya namun juga untuk Indonesia. "Saya sendiri tak menyangka bakal memperoleh penghargaan ini. Masuk Top 5 saja sudah senang, eh malah menang mendapatkan penghargaan khusus juri," ujar Rustam.

Sedangkan Dyah Kusumawati, dosen pembimbing yang juga hadir di Malaysia mengaku awalnya ia pesimis tim Kalbis bisa menyabet penghargaan, mengingat para pesaingnya cukup berat dan sudah berpengalaman mengikuti ajang lomba tingkat Asia. "Ajang AYIFF ini adalah yang pertama bagi Kalbis Institute mengikuti kompetisi film tingkat internasional. Dan kami tak menyangka bisa meloloskan 3 film sebagai finalis dan meraih satu penghargaan lewat Aksara Di Balik Sampah," ujar Dyah Kusumawati yang juga juri nasional kompetisi film dokumenter di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Davis Roganda, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute saat menerima Muhammad Rustam mengatakan, prestasi ini adalah lompatan besar bagi Kalbis Institute, mengingat selama ini di tingkat nasional Kalbis sudah kerap malang meilntang dalam lomba sejenis. "Kami berharap prestasi ini bisa ditingkatkan di masa depan oleh mahasiswa-mahasiswa Kalbis yang lain."

Dalam AYIFF 2018 terdapat dua belas kategori penghargaan yaitu Best Narrative untuk Film berjudul “Falasi”, Best Of Documentary untuk film “Disebalik Orang Hijau”, Best of Public Service Announcement untuk karya berjudul “Fake Cosmetic”, Best of Animation untuk karya berjudul The Cliff House, Best Of Music Video berjudul “King”, Best of Promising Young Mind untuk karya “Jiran” dan Best Of The Best diberikan untuk karya animasi berjudul “The Cliff House”.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk Special Award berupa Special Jury Award (best editing) jatuh pada karya berjudul “Tindak-The Office Circle”, Honourable Mention Award (Awarness Campaign on Humanitarian Aspect) untuk "Katong Gabi", Honourable Mention Award (Value of determination) untuk "Aksara Dibalik Sampah", Honourable Mention Award (Good Blend of Drama, Story & Music) untuk karya berjudul “Hati Lelaki, dan Hanourable mention Award (Promoting Positive Value, Togetherness and Happiness in School) untuk karya Berjudul “Senyum”.
AYIFF 2018 merupakan event dua tahunan yang sudah tiga kali digelar oleh School of Creative Industry Management and Performing Art (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia. Tahun ini AYIFF diikuti 180-an karya yang berasal dari tujuh negara yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, Philipina, Singapura dan India. Kategori yang diperlombakan adalah film narative, film dokumenter, animasi, musik video, Public Service Announcement, dan Promising Young Mind School Festival.
ADVERTISEMENT
Festival ini merupakan ajang untuk menemukan dan memberikan penghargaan bagi karya siswa dan seniman indie melalui festival film dan animasi. Melalui event ini siswa dan pembuat film indie muda didorong untuk menghasilkan karya kreatif berkualitas tinggi. Selain "Aksara" karya mahasiswa Kalbis Intitute yang masuk nominasi dalam AYIFF 2018 adalah Film Berjudul “Delon” karya Galih Rama dan “Interaksi” Karya Reno Ryandra.