Solusi Mengurangi Sampah Plastik

ulandamayanti
Mahasiswa universitas ibn khaldun Bogor
Konten dari Pengguna
5 Januari 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ulandamayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto : pixabay
zoom-in-whitePerbesar
foto : pixabay
ADVERTISEMENT
Sampah plastik merupakan masalah yang seperti tidak ada habisnya, selain sistem pemerintah dalam mengelola sampah sebagai makhluk yang berakal maka masyarakat bertanggung jawab atas tercapai nya pengurangan sampah plastik di indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilansir oleh inswa .or. id, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua kini merupakan peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.
Pencemaran plastik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Saat ini, industri industri minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling pesat. Pada kuartal I-2019, pertumbuhan industri pengolahan minuman mencapai 24,2% secara tahunan (YoY) hanya kalah dari industri pakaian jadi.
Sampah plastik dapat dengan mudah kita jumpai di lingkungan tempat kita tinggal. Hal ini menimbulkan dampak karena sampah jenis plastik sangat susah diurai oleh tanah, beberapa dampak nyata dari sampah plastik yang menumpuk ialah dapat mencemari udara tanah maupun air. tak hanya itu bahkan tumpukan sampah plastik dapat menjangkit penyakit dan bencana.
ADVERTISEMENT
Kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan, fasilitas membuang sampah serta tempat pembuangan sampah (TPS) yang jauh dari tempat tinggal merupakan wujud dari perilaku masyarakat dalam membuang sampah sembarangan. Hal ini bertentangan dengan manusia yang hakikatnya membutuhkan lingkungan yang bersih dan bebas dari ancaman penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan.
Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan nyamuk yang bersarang pada tumpukan sampah. hal ini dapat menimbulkan penyakit seperti diare, DBD, kolera, tifus, infeksi kulit, dan tetanus.
Dampak lain pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah berserakan di setiap sudut lingkungan, selain itu kerap kali insiden bencana alam seperti banjir juga longsor sampah.
ADVERTISEMENT
Akibat sampah plastik yang memerlukan ratusan bahkan ribuan tahun untuk terurai, tak jarang kita menemukan fenomena hewan laut yang mati akibat mengkonsumsi sampah plastik yang mencemari lautan, tidak hanya hewan laut bahkan burung laut merupakan sasaran empuk polusi sampah plastik.
“Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya," ujar Susi dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Kompas .com, Minggu (19/8/2018).
Tujuan pengelolaan sampah plastik yang benar adalah untuk menjaga lingkungan dari sampah plastik serta membebaskan laut kita dari tumpukan sampah. Tumpukan sampah plastik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak laut hal tersebut dikarenakan dari pemilahan atau pengelolaan sampah yang tidak efektif. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pertama, dengan membawa botol isi ulang. dengan membawa botol isi ulang dapat mengurangi sampah plastik setiap kali kamu membeli minum dengan gelas plastik.
Kedua, bawa tas belanja pribadi. Sebagian besar pusat perbelanjaan sudah memberlakukan peraturan dengan tidak memberikan layanan kantong plastik, tas belanja berbahan kain kini merupakan pilihan paling tepat karena dapat dipakai terus-menerus dengan berbagai ukuran agar bisa disesuaikan dengan belanjaanmu.
Ketiga, menukar sampah dengan uang. sampah plastik seperti botol plastik yang kamu kumpulkan dapat kamu tukar dengan uang kepada penjual rongsokan untuk diurai kembali.
Keempat biasakan masak di rumah. Dengan memesan layanan makan dari aplikasi online, biasanya kemasan dan alat makan yang digunakan berbahan plastik, dengan memasak sendiri akan lebih menghemat uang dan mengurangi sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Terakhir, daur ulang sampah menjadi prakarya. Sampah berbahan plastik seperti kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang berbagai kerajinan tangan untuk mendekoransi ruangan maupun ide untuk berjualan seni prakarya.
Menanggulangi sampah plastik bermanfaat agar lingkungan tetap bersih, bebas dari penyakit, terhindar dari bau busuk, serta memudahkan sampah untuk didaur ulang. Terlebih jika sampah dibuang berdasarkan jenisnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah no ndaur ulang.
Saran saya dalam masalah ini mari untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak mencemari lingkungan dengan sampah terkhusus sampah plastik. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan sanksi yang berlaku, diharapkan bisa meminimalkan pencemaran lingkungan oleh tangan-tangan nakal yang membuang sampah sembarangan.
ADVERTISEMENT