Tantangan Pembelajaran Daring Ditengah Pandemi Covid-19

Konten dari Pengguna
10 Agustus 2020 21:18 WIB
Tulisan dari Ulfa Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Virus ini sudah menyebar di hampir seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 juga memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Laju penyebaran covid-19 yang terus meningkat di Indonesia, mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Berbagai cara telah dilakukan seperti stay at home, menggunakan masker saat keluar rumah dan physical distancing (menjaga jarak fisik) yang dilakukan untuk meminimalisir persebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Pembelajaran Daring
Pemberlakuan kebijakan physical distancing ini kemudian menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan, seluruh proses pembelajaran anak usia sekolah dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring selama masa darurat Covid-19. Dengan adanya keputusan ini tentunya bukan hal mudah dan menjadi tantangan baru dalam dunia pendidikan, dan pembelajajaran jarak jauh (PJJ) atau daring ini menjadi sistem pembelajaran alternatif di tengah pandemi. Guru dan siswa serta orang tua yang harus ikut mendampingi anak saat belajar dari rumah juga mendapatkan tantangan dalam menjalankan proses pembelajaran daring ini. Sitem pembelajaran daring ini dilakukan melalui media laptop atau ponsel dengan aplikasi pendukung seperti WhatsApp, Zoom, Google Classroom
ADVERTISEMENT
Tantangan yang paling umum dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini adalah kurangnya pemahaman guru dan siswa dalam penggunaan teknologi dan terbatasnya akses jaringan internet. Padahal hal ini merupakan bagian terpenting untuk menjalankan sistem pembelajaran daring ini. Hal ini menjadi salah satu kendala dan tantangan besar yang harus dihadapi, dalam keterbatasan ini menyebabkan proses belajar mengajar dengan sistem pembelajaran daring ini tidak optimal dan hasil yang didapat pun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Bukan hanya itu, dengan memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring banyak siswa yang mengeluhkan banyak nya tugas yang diberikan oleh guru bahkan tugas nya bisa dua kali lipat dari tugas biasa ketika memberlakukan pembelajaran secara tatap muka. Dengan sistem pembelajaran daring ini banyak siswa yang mengatakan tidak bisa memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru karena komunikasi yang terbatas dengan sistem pembelajaran daring ini. Seperti yang dituturkan oleh Putri (siswi Sekolah Menengah Atas, 17 tahun) “Selama belajar daring ini tugas makin banyak dan materi pembelajaran pun nggak ada yang dipahami” begitulah penuturannya terhadap sistem pembelajaran daring ini.
ADVERTISEMENT
Banyak juga dari pihak orang tua yang mengatakan bahwa mereka harus bisa membagi waktu antara bekerja dan mendampingi anak saat pembelajaran daring. Bagi orang tua yang memiliki anak yang berada di tingakat PAUD hingga Sekolah Dasar (SD) memiliki tugas ekstra yaitu memberikan penjelasan kepada anak-anak nya bahwa mereka sedang tidak libur sekolah, hanya saja sekarang belajar nya dari rumah. Ibu Susi (Ibu Rumah Tanggaa, 30 tahun) mengatakan bahwa dia harus menjelaskan sistem sekolah daring kepada anak nya yang masih berada di bangku sekolah dasar “ saya harus menjelaskan pada anak saya bahwa dia tidak libur, hanya saja sekarang belajarnya dari rumah dulu” begitu tuturnya ketika ditanyai Minggu (9/8/2020)
ADVERTISEMENT
Dari tantangan-tantangan yang dirasakan oleh guru, siswa, dan orang tua siswa terkait pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini maka diharapkan kita dapat beradaptasi dengan sistem pendidikan sekarang. Untuk itu, pemahaman terhadap teknologi sangat penting untuk menghadapi tantangan pembelajaran daring ini. Semua tantangan dalam pembelajaran daring ini tentunya dapat dilaksanakan dengan baik tentunya dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, guru, siswa dan orang tua siswa .
Penulis : Ulfa Hikmah, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris , Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UINSU. Peserta KKN-DR Kelompok 84, (DPL : Dr. Mhd. Furqan, S.Si, SH. M. Comp. Sc)