ACT: Bikin Satu Sumur di Somalia Makan Biaya Rp 1,8 Miliar

19 Maret 2017 17:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelaparan di Somalia. (Foto: Dok. relawan ACT)
Mencari setetes air di tengah kekeringan di Somalia hampir mustahil bagi warga. Satu per satu warga Somalia tumbang, kelaparan menjadi niscaya. Anak-anak Somalia mulai busung lapar, mimpi buruk enam tahun lalu seakan terulang.
ADVERTISEMENT
Kekeringan tahun ini diprediksi akan semakin parah dibanding tahun lalu. Volume air sungai kian menyusut, salah satu adalah Sungai Shabelle. Volume sungai yang menjadi sumber air bagi pertanian dan hewan ternak 60 persen di bawah rata-rata pada pertengahan Januari lalu.
Jika sudah begini, maka salah satu solusi yang paling mungkin dilakukan adalah dengan membuat sumur. Solusi inilah yang tengah digarap oleh para relawan asal Indonesia di Somalia. 
Bambang Triyono, relawan dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengatakan mereka akan membuat sumur di Somalia. Namun pekerjaan ini bukan perkara gampang. Akibat kekeringan, tanah mengering dan air terletak jauh di dasar bumi. 
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, sumur di Somalia perlu kedalaman hingga 150-200 meter untuk mendapatkan air. Biaya pembuatan sumur ini juga tidak sedikit. 
"Biayanya di kisaran 80.000-140.000 dolar AS (Rp 1-1,8 miliar) untuk kedalaman 150-200 meter. Lengkap dengan instalasinya, seperti tandon, keran, bak tampung," kata Bambang kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (19/3).
Seorang anak Somalia menyuapi saudaranya. (Foto: Dok. relawan ACT)
Rencananya ACT akan membangun satu sumur di wilayah yang paling membutuhkan, yaitu Desa Tawfiq, Baidoa, Bay Region. Di desa ini, kata Bambang, ada 2.000 kepala keluarga yang kesulitan air.
Untuk mendapatkan air warga harus membelinya di kota yang letaknya 2 km dari desa mereka. Keberadaan sumur di desa ini selain membantu warga, juga berguna bagi masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita punya sumur di sana, maka berikutnya kita bisa sediakan mobil tangki air untuk keliling ke kamp-kamp darurat yang ada di sana," ujar Bambang.
Saat ini ACT tengah menggalang dana pembangunan sumur melalui dua situs crowdfunding, yaitu kitabisa.com dan launchgood.com yang dimulai sejak Selasa lalu (14/3).
Hampir sepekan kampanye donasi dibuka, baru terkumpul Rp 3,8 juta dari target total Rp 500 juta di kitabisa.com. Sementara di launchgood.com target pengumpulan dana untuk sumur Somalia sebesar $11.500 atau Rp 153 juta dan baru terkumpul 1 persen.
Jika tidak ditanggulangi segera, mimpi buruk Somalia akan terulang. Tahun 2011, Somalia mengalami bencana kelaparan yang menewaskan 260 ribu orang, setengahnya anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kini ada 6 juta orang di Somalia, sekitar 50 persen dari populasi, yang kekurangan makan akibat kekeringan. Saat ini ada sekitar 360 ribu anak di Somalia menderita kekurangan gizi.
Seroang anak Somalia menunggu makanan. (Foto: Dok. relawan ACT)