Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kemenlu Tandatangani Kerjasama Bebas Visa dengan Norwegia
13 Juni 2017 4:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Norwegia menandatangani kerja sama bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas, Senin (12/6). Perundingan mengenai bebas visa ini sudah menjadi pembahasan selama dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa penandatangan ini merupakan cara untuk mempererat hubungan diplomatik antar kedua negara.
"Penandatanganan kerjasama bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas antara Indonesia-Norwegia merupakan suatu langkah baru mempererat hubungan bilateral kedua negara," kata Retno pada pernyataan tertulisnya dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) untuk Kerja Sama Bilateral RI-Norwegia ke-3 di Oslo, Norwegia, Senin (12/6).
Pertemuan SKB juga digunakan oleh dua Menlu untuk memperkuat kerjasama di beberapa sektor. Antara lain di bidang perubahan iklim/kehutanan, perikanan dan kelautan, energi, dan dialog hak asasi manusia.
Kerjasama dua negara di bidang perubahan iklim/kehutanan diperkuat dengan adanya kerja sama dalam konteks REDD+ atau Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Pengrusakan Hutan .
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, pemerintah Norwegia telah menyampaikan dukungan dan kontribusi untuk pemulihan lahan gambut Indonesia serta implementasi fase ke-2 kerja sama REDD+ RI-Norwegia, dengan total nilai hibah sebesar 1 milyar dolar AS atau setara dengan Rp 13 triliun.
Di bidang kerja sama kelautan, Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Norwegia terhadap upaya Indonesia untuk memerangi IUU Fishing serta upaya untuk memasukan IUU Fishing sebagai bentuk transnational organized crime. Kedua negara juga sedang membahas upaya memasukkan coastal marine ecosystem dalam kerjasama REDD+.
"Pada pertemuan juga telah saya sampaikan undangan resmi Pemerintah RI kepada Pemerintah Norwegia untuk menghadiri Ocean Conference 2018 di Indonesia," kata Retno.
Indonesia akan menjadi tuan rumah forum yang akan kerja sama di bidang kelautan, khususnya penanggulangan polusi laut, perubahan cuaca, perlindungan wilayah laut, serta perikanan.
ADVERTISEMENT
"Saya juga telah sampaikan agar kerja sama kedua negara di bidang kelautan ini dapat dipertegas lagi dalam satu kesepakatan bilateral sebagai kerangka kerja sama seperti manajemen perikanan, aquaculture dan marine environment protection," ujar Retno.
Pada sektor energi dan energi terbarukan, Norwegia memberikan dukungan untuk upaya peningkatan produksi minyak dan gas Indonesia melalui teknologi Increased Oil Recovery.
Sedangkan di sektor ekonomi, kedua negara sepakat untuk mendorong agar perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership (CEPA) dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017.
Selain itu, Norwegia menyampaikan komitmennya untuk mendukung South-South Centre di Jakarta guna mengembangkan kerjasama di antara negara berkembang.
Kedua Menlu juga sepakat untuk melanjutkan forum dialog khusus di bidang Hak Asasi Manusia, yang telah diselenggarakan sebanyak 12 kali sejak tahun 2002. Rencana selanjutnya adalah untuk menyelenggarakan forum dialog ini dua tahun sekali yang penyelenggaraannya dilakukan back-to back dengan Pertemuan SKB.
ADVERTISEMENT
Pembahasan dalam pertemuan ini berlanjut ke sejumlah isu regional dan global, termasuk situasi di Timur Tengah, perkembangan di Eropa, dan situasi di Asia Tenggara.
Norwegia sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Indonesia dalam menjembatani perbedaan dan menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Norwegia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di wilayah Skandinavia. Hubungan ekonomi terus menguat dengan nilai perdagangan meningkat 40 persen mencapai 410,15 juta dolar AS pada tahun 2016. Nilai investasi Norwegia meningkat dari 1,8 juta dolar AS pada tahun 2015 menjadi 15,7 juta dolar AS pada tahun berikutnya. Sementara investasi dana minyak Norwegia ke Indonesia mencapai 2,8 miliar dolar AS.