Trik Sukses Menulis CV (Curriculum Vitae)

Ulfi Yulia Maudina
Seorang mahasiswi di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Mei 2021 11:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ulfi Yulia Maudina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumen pribadi Ulfi Yulia Maudina
zoom-in-whitePerbesar
dokumen pribadi Ulfi Yulia Maudina
ADVERTISEMENT
Hai teman-teman, ternyata sejauh ini masih banyak ya yang belum mengetahui dan cenderung bingung tentang apa-apa yang harus ada dalam CV (Curriculum Vitae), termasuk kamu yang sedang membaca ini? Hehehe.
ADVERTISEMENT
Tau enggak sih kalau CV adalah dirimu dalam kata dan data lho, jangan sampai salah tulis karena CV menggambarkan diri kita dalam pandangan pertama.
Kita ketahui bahwa hampir di semua lamaran mensyaratkan CV untuk dilampirkan kan? Entah itu ketika kita akan mendaftar beasiswa, magang, atau melamar pekerjaan.
Ketika melamar pekerjaan, kita harus menyadari bahwa ATS (Application Tracking System) tidak bisa menemukan berlian yang tertumpuk di bawah. Jika pun kita adalah berlian itu tetapi sayangnya asal-asalan dalam membuat CV, kita akan menjadi berlian yang tak terlihat.
"Maksudnya gimana nih, berlian yang tertumpuk di bawah?"
Gini gini gini, bayangkan saja jika sebetulnya kita adalah orang yang paling pantas menempati suatu posisi tertentu dalam suatu perusahaan, tetapi sayangnya kita tidak mahir dalam menuliskan diri kita sendiri dalam CV, padahal first impression atau kesan pertama yang dilihat oleh penyeleksi adalah CV itu.
ADVERTISEMENT
Kamu melamar di posisi staff accounting tetapi yang kamu cantumkan dalam CV adalah kemahiran memasakmu, apakah relevan? Tentu tidak kan?
Untuk itu, apa pun yang sedang kamu lamar usahakan dalam CV mu mencakup segala hal yang mendukung ya, tetapi harus jujur, jangan sampai memalsukan data karena kejujuran melebihi apa pun. Di catet nih.
CV tuh tidak hanya sekadar biodata melainkan lebih dari itu. Di dalamnya mencakup jawaban dari pertanyaan siapa nama kamu, di mana tempat dan tanggal lahir kamu, domisili, nomor kontak kamu yang mencakup nomor telepon dan nomor WhatsApp, akun sosial media kamu (yang terpenting yaitu LinkedIn), Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja pun mesti dicantumkan. Jangan lupa ya bahwa dalam penulisannya selalu diawali dengan pendidikan yang terbaru kemudian pendidikan yang sudah lalu. Jadi untuk urutannya seperti ini: Kuliah -> SMA -> SMP. Jika kamu memiliki pendidikan informal maka itu pun harus di cantumkan ya.
ADVERTISEMENT
"Aku nggak punya pengalaman kerja nih, gimana dong?"
Terkadang kita sudah tidak percaya diri duluan karena masih belum memiliki pengalaman kerja atau bahkan pengalaman magang pun belum ada, hal yang sering terjadi di kalangan fresh graduate.
Dalam menuliskan pengalaman kerja tidak melulu harus diisi dengan pekerjaan yang formal seperti itu kok, kita bisa mengisinya dengan paper tugas kuliah yang pernah kita selesaikan.
Teman-teman, jangan lupa kalau kita mesti juga melengkapi CV dengan skill/keterampilan, abilities/kemampuan, achievement/pencapaian, serta portofolio.
Ketika akan menuliskan skill, buatlah itu jadi spesifik. Misalnya: Ubah dari yang tadinya menuliskan "kemampuan berkomunikasi" ditulis menjadi "kemampuan bernegosiasi".
Kemudian abilities, apa kemampuanmu, ini bisa natural dari diri kita sendiri atau ada juga yang muncul karena dibangun, misalnya "mampu manajemen waktu".
ADVERTISEMENT
Tuliskan juga ya apa saja pencapaian yang pernah kalian raih, tetapi lagi-lagi, jika pencapaian itu tidak relevan dengan apa yang sedang kita lamar maka sebaiknya tidak dicantumkan.
Terakhir adalah portofolio, jika ini mendukung peluang kamu untuk dilirik oleh penyeleksi maka cantumkan dan selamat karena kamu sudah memiliki nilai lebih atas itu.
Oh iya, bahasa dalam CV harus disesuaikan ya dengan iklan lowongan yang kita lihat, lebih baik jangan deh membuat CV yang berbahasa Indonesia jika iklan pembukaan lowongannya menggunakan bahasa Inggris, pun sebaliknya. Jangan menggunakan CV yang berbahasa Inggris jika iklan lowongannya menggunakan bahasa Indonesia.
Bagi kamu yang punya banyak moment dalam hidup, tenang ya karena CV dalam penulisannya tidak harus satu halaman saja lho. Bisa dibayangkan, pengalaman kamu selama ini tidak akan terwakilkan jika hanya dilihat dari satu lembar kertas kan? Maka lagi-lagi yang perlu diingat adalah bahwa kita harus menyesuaikan penulisan CV dengan posisi yang di lamar karena tidak semua penyeleksi membaca detail CV kita, ada juga yang hanya melihat sinkronisasinya saja.
ADVERTISEMENT
"Gimana dengan desain CV?"
Nah desain CV ini menyesuaikan dengan posisi yang kita lamar ya teman-temanku sekalian, jika pun melamar untuk pekerjaan formal maka gunakan foto formal dengan desain yang sederhana dan gaya tulisan yang jelas juga. Sedangkan jika kita melamar untuk pekerjaan-pekerjaan kreatif maka boleh deh mengunakan foto yang ekspresif dengan desain CV yang semenarik mungkin, bisa dengan sentuhan warna-warna yang menunjukkan diri kalian.
Semangat untuk membuat CV nya ya dan semoga berhasil!
Bawa berkas dan curriculum vitae saat job fair. Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan