Faktor Penyebab Mahasiswa yang Salah Memilih Jurusan

Akhmad Uli Sa'dhan
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Uli Sa'dhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/universitas-kuliah-kampus-105709/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/universitas-kuliah-kampus-105709/
ADVERTISEMENT
Menurut UU nomor 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1 perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Merujuk kepada UU tersebut dapat disimpulkan bahwasanya perguruan tinggi adalah tempat untuk mencetak generasi intelektual, profesional, dan juga memiliki kemampuan untuk menerapkan, dan mengembangkan ilmunya guna memajukan kesejahteraan masyarakat baik dari segi pendidikan maupun aspek-aspek kemasyarakatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dari situlah maka perguruan tinggi memiliki peran yang besar untuk mendidik generasi penerus bangsa yang berkompeten dalam menjaga dan meneruskan perjuangan para pendahulu dalam merealisasikan cita-cita bangsa ini.
https://pixabay.com/id/photos/rakyat-laki-laki-wanita-kelulusan-2562626/
Pada setiap tahunnya ada ribuan siswa lulusan sekolah menengah yang berlomba-lomba untuk mendapatkan perguruan tinggi dan jurusan yang mereka minat, Namun sebagian besar siswa masih kebingungan dalam menentukan jurusan. Padahal memilih jurusan di dalam perguruan tinggi bukanlah hal yang sembarangan, tetapi hal ini harus dipikirkan secara matang berdasarkan minat, bakat, dan juga tujuan para calon mahasiswa di masa depan. Karena kesesuaian jurusan ini akan menentukan kenyamanan para calon mahasiswa pada saat belajar di perguruan tinggi.
Tetapi karena sulitnya memilih jurusan yang benar, yaitu jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat para calon mahasiswa Menurut survey yang dilakukan oleh para ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) membuktikan bahwa ada sebesar 8 Mahasiswa di Indonesia yang salah jurusan. Persentase tersebut menggambarkan bahwasannya angka mahasiswa yang salah memilih jurusan di perguruan tinggi masih sangat tinggi, kondisi ini harus segera diatasi karena salah jurusan berimbas kepada diri mahasiswa baik ketika pada masa belajar di perkuliahan maupun kelak ketika mereka lulus dari perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kusumaningrum, Setiyanto, dan Hidayat , salah satu faktor kegagalan mahasiswa dalam bidang akademik adalah karena jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa tersebut(Kusamaningrum 2015, 145-148). Irene juga mengatakan bahwa salah jurusan bisa memicu kepada pengangguran. Dari perkataan diatas bisa disimpulkan bahwa ketika mahasiswa salah memilih jurusan mereka akan kesusahan untuk mengikuti perkuliahan, hal ini berimbas pada tidak maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran di perkuliahan sehingga ilmu dan ketrampilan yang mereka dapat dari perkuliahan pun kurang maksimal dan kelak mereka akan kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Lalu munculah pertanyaan mengapa banyak mahasiswa yang salah pada saat memilih jurusan. Dilansir dari Website Psikologi Universitas Medan Area (Psikologi.uma. 2022), ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa salah pada saat memilih jurusan.
https://pixabay.com/id/photos/wanita-buku-awet-muda-untuk-belajar-4118058/
Faktor pertama
ADVERTISEMENT
Ikut-ikutan Teman. banyak calon mahasiswa yang memilih jurusan hanya dengan mengikuti temannya tanpa mencari informasi tentang apa saja yang akan dipelajari pada jurusan tersebut dan menimbang-nimbang apakah jurusan tersebut sesuai dengan minat dan bakat calon mahasiswa, mereka baru menyadari setelah terjebak masuk kedalam jurusan tersebut ternyata mata kuliah yang dipelajari tidak ada yang bisa mereka ikuti dengan baik namun mereka tetap bertahan di jurusan tersebut karena merasa membuang-buang waktu dan tenaga.
Faktor kedua
Terlalu Banyak Saran. Ketika siswa memasuki kelas 12 para siswa menerima berbagai macam saran dan tips untuk memasuki Perguruan Tinggi mulai dari tawaran dan saran guru sekolah,orang tua,teman, tawaran beasiswa luar negeri atau tawaran jurusan yang menjanjikan, oleh karena banyaknya pilihan yang ditawarkan kepada calon mahasiswa menjadikan mereka kebingungan dalam menentukan jurusan yang benar-benar cocok maka mereka memilih jurusan dengan terburu-buru atau asal-asalan tanpa perenungan yang matang.
ADVERTISEMENT
Mereka hanya memilih dengan sesuka hati. Akibatnya, mereka baru menyadari setelah masuk kuliah ternyata mata kuliah yang diajarkan tidak mereka sukai. Dan juga pada saat di usia SMA menuju kuliah adalah usia dimana seseorang cenderung sulit untuk menentukan suatu pilihan dengan pasti.
Faktor ketiga
Tawaran Beasiswa. Beberapa calon mahasiswa mengambil jurusan dengan alasan karena ada beasiswa di jurusan tersebut, meski jurusan tersebut adalah jurusan yang bukan mereka sukai atau minati. Mereka hanya berfikir ketika mereka mendapat beasiswa maka tak usah susah payah untuk membayar uang kuliah per semesternya, mereka yakin ketika kuliah dengan beasiswa maka akan menghemat biaya sekaligus membantu meringankan beban orang tua.
Tetapi perlu diingat ketika memilih beasiswa pun harus beasiswa di jurusan yang diminati atau disukai dan sesuai dengan bakat mereka. Jangan hanya memikirkan kuliah gratis karena kesesuaian belajar akan menentukan kenyamanan pada saat proses belajar nantinya dan itu adalah point yang lebih penting daripada kuliah gratis. Sehingga bukan hanya gelar yang kita dapatkan Ketika kita lulus dari bangku perkuliahan, tetapi juga ilmu yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
Faktor keempat
Tuntutan Orang Tua. Alasan ini mungkin sebagai alasan yang paling banyak dirasakan para calon mahasiswa. Para calon mahasiswa dituntut untuk mempelajari sesuatu yang tidak benar-benar mereka sukai karena itu berangkat dari keinginan orang tua bukan dari keinginannya sendiri. Ini bukan berarti pilihan orang tua itu bukan pilihan yang baik, tetapi alangkah baiknya diserahkan saja pilihan tersebut kepada calon mahasiswa karena mereka yang akan menempuhnya.
Itulah berbagai faktor dan alasan mengapa salah memilih jurusan kerap kali terjadi kepada para calon mahasiswa ketika memilih jurusan di perguruan tinggi. Menurut pandangan penulis faktor-faktor ini perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk para siswa yang hendak melanjutkan studinya di perguruan tinggi supaya kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya artikel ini mudah-mudahan calon mahasiswa bisa lebih mengenali, memahami dan memperhatikan dirinya sehingga kesalahan dalam menentukan jurusan yang akan dipilih dapat dihindari dan dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk kelanjutan pendidikannya dan juga dapat lebih banyak lagi dalam mencari informasi seputar jurusan yang ingin mereka pilih sehingga dapat dijadikan wawasan pengetahuan untuk memutuskan jurusan yang akan mereka pilih yang sesuai dengan kemampuan dan kesukaan ataupun bakat dan minat mereka.
Daftar pustaka
Kusamaningrum, D.P., dkk. (2015). Sistem Rekomendasi Penentuan Jurusan Kuliah Berbasis Profil dan Minat Siswa untuk Mengantisipasi Kesalahan Pemilihan Jurusan Calon Mahasiswa Baru. Semarang: Univers.
Psikologi UMA. (2022). 87 Persen Mahasiswa RI Merasa Salah Jurusan, Apa Sebabnya?. Diakses pada 10 Desember 2022. https://psikologi.uma.ac.id/87-persen-mahasiswa-ri-merasa-salah-jurusan-apa-sebabnya/.
ADVERTISEMENT