Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Analisis Produktivitas Kopi di Desa Banjarsari: Pendataan oleh Tim KKN UNDIP
23 Agustus 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ulima Atma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim II KKN Universitas Diponegoro yang terdiri dari mahasiswa berbagai disiplin ilmu telah melakukan program kerja pendataan produktivitas lahan kopi di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Program ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas lahan kopi serta pengaruh faktor lingkungan dan umur tanaman terhadap hasil produksi kopi.
ADVERTISEMENT
Pendataan dilakukan di tiga hamparan lahan kopi yang memiliki karakteristik berbeda, dilihat dari aspek pencahayaan, kesuburan tanah, serta faktor lingkungan lainnya. Dari hasil pendataan, tercatat luas total lahan sebesar 1.059.330 m² dengan perkiraan jumlah tanaman sebanyak 423.732 pohon kopi. Rata-rata produksi individu tanaman kopi mencapai 11,89 kg, menghasilkan total produksi sebesar 5.038,38 ton dalam satu tahun panen.
Data ini menunjukkan bahwa produktivitas kopi di Desa Banjarsari cukup tinggi, meskipun hasil produksi masih sangat dipengaruhi oleh faktor musim, iklim, serta kondisi kesehatan tanaman. Penelitian ini juga mencakup analisis terhadap pengaruh naungan dan umur pohon kopi terhadap produktivitas, yang memberikan wawasan berharga bagi pengelolaan lahan kopi di desa ini.
Selain pendataan produktivitas, tim juga mendokumentasikan ragam jenis kopi yang ditanam di Banjarsari serta aktivitas kelompok tani di setiap dusun. Informasi ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi peningkatan produktivitas kopi dan keberlanjutan agribisnis kopi di Desa Banjarsari.
ADVERTISEMENT
Pendataan yang berlangsung dari 12 Juli hingga 21 Agustus 2024 ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat Banjarsari dalam mengelola lahan kopi mereka secara lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah tersebut.