Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pelatihan Kreatif: Mengolah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Briket Ramah Lingkungan
23 Agustus 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ulima Atma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil melaksanakan program kerja monodisiplin yang memanfaatkan salah satu potensi alam di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Desa Banjarsari, yaitu kayu sengon. Tema kegiatan ini adalah “Penerapan Circular Economy Melalui Pelatihan Pembuatan Briket dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (11/08/2024).
ADVERTISEMENT
Salah satu program monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, yang diselenggarakan oleh Ulima Atma Haamidah bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil, seperti batubara atau minyak, dan pemanfaatan serbuk gergaji kayu untuk membantu mengurangi jumlah limbah kayu yang dibuang ke lingkungan atau pembakaran yang tidak efisien. Melalui kegiatan edukasi dan pelatihan, Ulima Atma berupaya untuk mendorong ekonomi lokal yang berkelanjutan dengan memberikan wawasan mengenai peluang usaha baru dari potensi alam yang ada di Desa Banjarsari.
Salah satu agenda utama dalam program ini adalah edukasi tentang potensi briket, bahan dan komposisi, langkah-langkah pembuatan briket, potensi konsumen, dan jenis bahan dasar pembuatan briket lainnya. Ulima Atma menjelaskan kepada peserta bagaimana serbuk gergaji kayu yang ada di Desa Banjarsari dapat diolah untuk menambah nilai guna kemudian dapat dijual atau dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri. Selain itu, ia juga mengadakan praktik langsung pembuatan briket yang diikuti oleh Kelompok Wanita Tani Dusun Banjaran. Partisipasi aktif dari masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk lebih memahami komposisi bahan dan cara pembuatan briket.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi selanjutnya, dilakukan sesi diskusi yang sangat interaktif untuk lebih memahami terkait potensi briket. Ulima Atma juga menekankan bahwa masyarakat dapat berinovasi terkait limbah yang dapat digunakan sebagai bahan dasar briket dan komposisinya. Diharapkan kesadaran akan pengolahan limbah menjadi produk yang memiliki nilai guna dapat terus meningkat di masyarakat sehingga konsep circular economy dapat diterapkan. Program ini pun mendapat dukungan luas dari masyarakat, harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.