Konten dari Pengguna

Dilema Mahasiswa: Memilih Antara Magang atau Organisasi

Ulin Nuha 'Izzuddin Al Aziz
Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Desember 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ulin Nuha 'Izzuddin Al Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan magang berlangsung. Sumber dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan magang berlangsung. Sumber dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa semester 5, sering banget ada dilema nih antara magang atau aktif di organisasi, apalagi ini mungkin jadi pengalaman terakhir sebelum lulus.
ADVERTISEMENT
Magang: Mencari Pengalaman Dunia Kerja
Program magang yang ditawarkan Kemendikbud rasanya kayak angin segar buat mahasiswa yang pengen fokus cari pengalaman kerja dan relasi. Buat yang belum pernah kerja, magang ini kesempatan emas buat nerapin teori yang selama ini dipelajari di kelas.
Banyak yang bilang kalau magang itu banyak banget keuntungannya. Kita bisa ketemu sama orang-orang profesional, bahkan petinggi di perusahaan atau organisasi. Selain itu, pengalaman magang juga bikin nilai kita sebagai fresh graduate lebih tinggi waktu nanti cari kerja. Biasanya, pas wawancara, pengalaman kerja, softskill, dan hardskill kita bakal jadi bahan obrolan penting.
Organisasi: BEM yang Menjanjikan
Kalau ngomongin organisasi kampus, BEM tuh salah satu yang paling menarik. Ikut BEM katanya bikin kita belajar hal-hal yang nggak diajarin di kelas, kayak memahami budaya kerja sama dengan banyak orang dari latar belakang berbeda. Organisasi ini juga terkenal dengan anggota-anggotanya yang keren-keren.
ADVERTISEMENT
BEM juga menawarkan banyak manfaat, mulai dari melatih softskill kayak public speaking dan leadership, sampai hardskill yang bikin kita makin percaya diri. Belum lagi, relasi yang terbangun di BEM bisa bermanfaat banget buat masa depan.
Dilema Mahasiswa Semester 5
Jujur aja, buat mahasiswa semester 5, milih antara magang atau organisasi itu nggak gampang. Kalau milih dua-duanya, takut malah nggak maksimal. Jadinya harus ada yang dikorbanin. Setelah banyak mikir, tanya pendapat teman, keluarga, akhirnya pilihan jatuh ke magang. Harapannya sih, pengalaman ini bisa jadi modal besar buat dunia kerja nanti.