Konten dari Pengguna

Ketika Bumi Berbicara Melalui Alam

Ullan Eka Ramadhani
Mahasiswa aktif dari program studi akuntansi di Universitas Pembangunan Jaya.
12 Desember 2022 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ullan Eka Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Bencana alam di bumi sering kali terjadi. Bukan hanya manusia dan hewan saja yang dapat berbicara. Melainkan bumi juga bisa berbicara melalui alam yang ada di bumi, yang bisa mengakibatkan hancurnya permukiman warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Jangan hanya menganggap bumi sebagai planet dan tempat manusia menjalankan kehidupan. Lebih dari itu, bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat kehidupan bahkan kejadian bencana di alam. Banyak kejadian yang ada di bumi, seperti hal nya gempa bumi maupun tsunami yang dengan beberapa detik saja bisa menghancurkan permukiman di bumi.
BICARA LEWAT TANAH
Tahun 2009 silam, terjadi gempa bumi di salah satu Provinsi di Indonesia yaitu di Provinsi Sumatra Barat. Gempa bumi terjadi dengan kekuatan gempa berkisar 7,6 Skala Ritcher. Gempa ini terjadi di dekat pantai di Sumatra Barat sekitar kira-kira 50 km dari barat lautnya Kota Padang.
Melalui tanah bumi dapat berbicara melalui pergerakan gempa yang terjadi di bumi. Gempa ini menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah yang ada di Sumatra Barat. Terjadinya gempa tersebut, diprediksi tidak berpotensi tsunami. Namun, kejadian tersebut telah merusak puluhan rumah warga yang ada di kabupaten maupun kota di Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT
Banyak korban jiwa yang berjatuhan, mulai dari korban yang hilang hingga korban dengan luka berat di tubuhnya. Ada juga korban tewas atas bencana tersebut. Dalam hal ini banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, banyak yang terpisah dari rombongan keluarga juga. Seperti hal nya keluarga saya yang ada di kampung halaman saya, di Kabupaten Padang Pariaman.
Peristiwa itu menjadi peristiwa yang sulit sekali dilupakan oleh ingatan saya. Banyak keluarga orang tua saya yang luka berat, bahkan rumah pun juga sebagian ada yang rusak. Gubernur Sumatra Barat, Marlis Rahman mengatakan bahwa ”dari hasil verifikasi total rumah yang rusak akibat gempa sebanyak 249.833, yang terdiri dari 114.797 unit rumah rusak berat atau roboh, terdiri dari 67.198 unit yang rusak sedang, dan terdiri dari 67.838 unit yang rusak ringan”. “Rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp 15 juta, lalu Rp 10 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 1 juta untuk rumah rusak ringan,” ujar Marlis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penyebabnya gempa bumi ini terbagi dalam beberapa jenis yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik. Perbedaan dari kedua jenis gempa tersebut adalah gempa vulkanik disebabkan dari letusan gunung berapi sehingga mengakibatkan gempa. Sedangkan, gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh adanya pergeseran lempeng bumi atau lapisan pada kulit bumi.
Dalam repository UMY, menurut Pujianto (2007) gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disebabkan oleh buatan/kegiatan manusia maupun peristiwa alam. Akibat dari kedua tersebut tanah bergetar sebagai efek dari menjalarnya gelombang energi yang memancar dari pusat gempa/fokus.
Dari adanya gempa bumi ini dampak yang dirasakan oleh masyarakat adalah mereka kehilangan tempat untuk tinggal. Selain itu, mereka juga dengan keadaan seperti itu mendirikan tenda di depan rumah mereka. Tenda darurat yang hanya dilapisi oleh plastik, agar bisa berlindung dari panas dan hujan saat itu. Keadaan ini sangat memprihatinkan untuk masyarakat yang tidak terkena dampaknya.
ADVERTISEMENT
Akumulasi dari energi penyebab terjadinya gempa bumi ini antara lain dihasilkan dari pergerakan lempeng tektonik, biasa disebut dengan gempa tektonik. Adapun ilmu yang mempelajari gempa bumi yaitu seismograf. Seismograf ini merupakan studi ilmiah dengan fokusnya hanya membahas mengenai gempa bumi dan penyebaran dari gelombang elastis melalui bumi ataupun benda lainnya.
BICARA LEWAT LAUT
Pada tahun 2009 terjadi gempa bumi di Provinsi Sumatra Barat, lalu kita mundur beberapa tahun sebelumnya yaitu di Provinsi yang tidak jauh dari Sumatra Barat. Aceh, pada tahun 2004 mengalami kejadian yang sangat dahsyat. Guncangan gempa bumi yang mengakibatkan potensi tsunami yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penduduk Aceh. Melainkan penduduk luar Aceh seperti negara Srilanka bahkan Thailand juga ikut merasakan dan memakan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu berawal dari adanya gempa dangkal yang berkekuatan 9,3 Magnitudo yang pusatnya berada di dasar Samudra Hindia. Bahkan para ahli pun menyebutkan bahwa gempa ini adalah gempa terbesar ke-5 yang pernah ada di dalam sejarah. Gempa ini dipicu oleh adanya gempa tektonik di bawah laut yang jaraknya sekitar kira-kita 100 km dari barat pantai Sumatra.
Selain bumi berbicara melalui tanah, air laut yang ada di bumi juga bisa berbicara. Bahkan menyebabkan banyak nya kerusakan di pesisir laut dan negara tetangga. Menurut Bakornas P (2007) definisi tsunami adalah gelombang lautan dengan periode yang panjang, biasanya hal tersebut ditimbulkan dari gangguan implusif dari dasar laut. Lalu sehari setelah adanya kejadian ini, PBB menyatakan bahwa bencana alam yang ada di Aceh ini atau peristiwa tsunami ini dinyatakan sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, dengan adanya kejadian bencana baik gempa bumi maupun tsunami yang merupakan ilmu geologi. Ilmu geologi adalah ilmu yang membahas mengenai sifat dan bahan yang membentuk bumi, struktur bumi, bahkan proses apa saja yang terjadi di permukaan bumi termasuk bencana alam gempa bumi dan tsunami.
Kejadian dari bencana alam ini bisa dimetaforakan menjadi bumi yang berbicara, sehingga kita memandang itu sebagai sebuah bencana yang terjadi langsung di permukaan bumi. Bumi ini memberikan bencana yang di rasakan langsung oleh penduduk bumi yang tak lain adalah manusia, karena di bumi banyak manusia yang melakukan kesalahan seperti menebang pohon untuk kepentingan pribadi manusia itu sendiri.
Lalu, bencana yang terjadi juga disebabkan karena banyaknya manusia yang serakah mengambil harta dari alam nya bumi dengan cara merusaknya. Gempa bumi dan tsunami bisa kapan saja terjadi di bumi ini, dan yang langsung merasakan dampaknya adalah makhluk hidup yang tinggal di bumi seperti hal nya manusia.
ADVERTISEMENT
Daftar Referensi
Wikipedia. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009. Diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatra_Barat_2009
Galamedia. Gempa Bumi 7,6 SR Guncang Sumatera Barat, 1.117 Orang Meninggal Dunia pada 30 September 2009. Diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-35785855/gempa-bumi-76-sr-guncang-sumatera-barat-1117-orang-meninggal-dunia-pada-30-september-2009
Nasional. Tsunami Aceh, Bencana Alam Terbesar & Memori Kelam Tahun 2004. Diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui https://nasional.kontan.co.id/news/tsunami-aceh-bencana-alam-terbesar-16-tahun-lalu
Liputan6. Penyebab Tsunami Aceh 2004, Bencana Alam Terparah Dalam Sejarah Modern. Diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui https://hot.liputan6.com/read/5042822/penyebab-tsunami-aceh-2004-bencana-alam-terparah-dalam-sejarah-modern
Repository UMY. Gempa Bumi Memancar Dari Pusat Gempa, Landasan Teori Gempa Bumi. Diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12322/BAB%20III.pdf?sequence=7&isAllowed=y#:~:text=Gempa%20Bumi-,1.,memancar%20dari%20pusat%20gempa%2Ffokus.
Nasional Tempo. Korban Gempa Sumatera Barat Dapat Bantuan APBN Tahun Depan . diakses pada tanggal 6 Desember 2022 melalui https://nasional.tempo.co/read/210379/korban-gempa-sumatera-barat-dapat-bantuan-apbn-tahun-depan
ADVERTISEMENT