Impresif! Workshop Collaboration Mahasiswa PKL UMM dengan SMAN 4 Malang.

Mahasiswa PKL kelompok 6 bersama DPL dan GPL. sumber: dokumentasi pribadi.

Kelompok Praktek Kerja Lapangan beserta Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Workshop Kolaborasi bersama Guru Pembimbing Lapangan yakni dari SMA Negeri 4 Malang. Dengan harapan dapat memberikan kesan yang berpengaruh dan membawa perubahan terhadap karakter siswa, diangkatlah tema tentang akhlak dan prestasi. Melihat betapa kuatnya pengaruh lingkungan belajar terhadap pembentukan karakter siswa, sehingga penguatan akhlak sangatlah dibutuhkan untuk menjaga karakter pelajar yang semestinya. Di samping itu, siswa juga diharapkan mampu mengenali potensi yang mereka miliki agar dapat terus mengasah dan mengembangkannya untuk meraih banyak prestasi. Demikianlah tujuan utama dari pengangkatan tema tersebut.

Ice breaking sebelum memulai acara oleh moderator. Sumber: dokumentasi pribadi.

Sebelum acara Workshop dimulai, peserta yang sudah hadir di lokasi (ruang multimedia SMA Negeri 4 Malang) dikondisikan oleh Muhammad Yusuf Maimun selaku moderator dengan pemberian ice breaking dan kegiatan interaktif lainnya sembari menunggu Kepala Sekolah dan Pengisi materi hadir di ruangan. Pada pukul 08.00 – 08.30 WIB Kepala Sekolah, Pengisi materi (Bapak Zulfikar Yusuf, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan Ustad Ahmad Fuad Awfaz, M.Pd selaku Guru Pembimbing Lapangan) satu persatu memasuki ruangan. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan tartil quran oleh Diana Fitratunisa.

Sambutan oleh kepala SMAN 4 Malang, Drs. Husnul Chotimah,M.Pd. Sumber: dokumentasi pribadi.

Selanjutnya sambutan dari Kepala Sekolah (Drs. Husnul Chotimah, M.Pd) mengenai tema workshop yang dipilih, beliau memberikan tanggapan yang positif, sangat mendukung serta memberikan motivasi dan wejangan “Tujuan pendidikan ada dua, yaitu: selamat dan bahagia.” ujar beliau, “dan belajar merupakan proses perubahan. Tanda orang yang belajar itu terlihat dari perubahan yang ada pada dirinya, yang tentunya menjadi lebih baik dari sebelumnya.” tambahnya. Beliau juga mengaku sangat senang dengan tema workshop “Ini sangat bagus ya, sayangnya saya tidak bisa berlama-lama karena jam 9 ada pelepasan mahasiswa PKL dari UB, nanti lah saya kesini lagi.” ujarnya dengan penuh antusias. Beliau juga kagum dan tersentuh dengan suara tartil saudari Diana hingga tak segan-segan memuji dan iri.

Materi pertama oleh ustad fuad. Sumber: dokumentasi pribadi.

Kesan yang baik berhasil terwujudkan di awal acara. Berlanjut masuk ke materi pertama yang disampaikan oleh Ustad Ahmad Fuad yang mengangkat pembahasan mengenai “Akhlak”. Profesionalisme dari beliau sangat luar biasa, karena meskipun sedang sakit namun tetap mampu menyampaikan materi dengan sangat baik. Dengan mata yang menjelaskan keadaan beliau, tidak mengurangi energi positif yang terpancar dari beliau selama menjelaskan materi. Mengenai akhlak dengan ilmu, beliau menyampaikan bahwa “dahulukan akhlak daripada ilmu karena orang yang berilmu belum tentu berakhlak, contohnya koruptor. Sementara orang yang berakhlak dapat memahami kondisi, contohnya tidak mengambil hak orang lain.” dan menambahkan “orang pintar banyak, tapi sedikit sekali orang yang berakhlak mulia.” Pembawaan yang santai dari Ustad Fuad seperti sedang mengobrol membuat peserta dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan, apalagi beliau mengaitkan dengan peristiwa konkret pada jaman rasulullah maupun jaman sekarang. Menjelaskan sifat mulia rasul dan memberikan tips agar menjadikan siswa yang berakhlak mulia.

Materi 2 oleh Bapak Zulfikar Yusuf, M.Pd I. Sumber: dokumentasi pribadi.

Setelah istirahat sejenak menikmati konsumsi yang telah disediakan, dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Zulfikar mengenai “Berakhlak Mulia dan Berprestasi”. Dikarenakan sebagian materi sudah tersampaikan oleh Ustadz Fuad, dari Pak Zulfikar lebih menekankan kepada simulasi dan praktiknya. Dengan gaya penyampaian materi yang sangat asyik dan humoris, peserta seringkali tertawa hingga terbahak-bahak karena jokes beliau. “Capek banget sama Pak Zulfikar ada-ada aja loh bercandanya.” ucap salah satu peserta yang capek tertawa karena selera humornya receh. Beliau menyampaikan materi dengan caranya sendiri yang tidak semua orang bisa sepertinya. Sangat totalitas dalam menyiapkan segala perlegkapan yang dibutuhkan sebagai media simulasi dan praktiknya. Seperti saat menjelaskan tentang penyakit hati, beliau memakai media gelas plastik berisi air dan betadine.

Game menyusun puzzle, praktik tentang akhlak. Sumber: dokumentasi pribadi.

Saat menjelaskan tentang akhlak dengan praktik dengan game menyusun puzzle. Beliau mejelaskan pelajaran (inside) pada setiap simulasi dan praktiknya, sehingga lebih tersampaikan daripada hanya sekedar memberi teori. Tidak lupa beliau juga menyiapkan reward untukelompok yang berhasil.

Peserta bertanya. Sumber: dokumentasi pribadi.

Penyerahan doorprize kepada peserta yang bertanya. Sumber: dokumentasi pribadi.

Sesi terakhir adalah sesi diskusi, dibuka kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Setiap penanya mendapatkan door prize sebagai bentuk apresiasi terhadap keberanian dan kekritisan mereka. Dan di penghujung acara diberikan ice breaking lagi oleh moderator dan ditutup dengan foto bersama.

Foto bersama. Sumber: dokumentasi pribadi.