Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Doa Tawakal Mengandung Kesadaran Energi dari Allah
23 April 2025 9:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bandung – Ihsan Imaduddin, dosen program studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, memberikan perspektif menarik mengenai makna sebuah doa yang seringkali diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni bismillahi tawakaltu alallah la haula wala quwwata illa billah.
ADVERTISEMENT
Dia mengaitkan pemahaman mendalam terhadap doa ini dengan isu krusial mengenai keberlangsungan sumber energi bagi kehidupan manusia.
Dalam penjelasannya, Ihsan menyoroti dua kata kunci penting dalam doa tersebut, yaitu haula dan quwwata. Dia menjelaskan bahwa dalam konteks keilmuan, quwwata dapat diartikan sebagai daya atau power yang secara langsung setara dengan energi.
”Dengan demikian, inti dari doa tersebut adalah sebuah pengakuan dan kesadaran bahwa segala bentuk energi yang ada bersumber dari Allah SWT,” ujar Ihsan seperti dikutip dari YouTube UM Bandung pada Rabu (23/05/2025).
Ihsan kemudian mengilustrasikan konsep energi ini dengan merujuk pada hal yang paling mendasar dalam kehidupan, yakni asupan nutrisi atau makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Ia mengatakan bahwa makanan merupakan sumber kekuatan fisik bagi manusia.
ADVERTISEMENT
Namun, ia juga menyinggung adanya sumber quah atau energi lain yang sering kali terabaikan. Padahal, energit ini memiliki implikasi yang sangat signifikan bagi keberlangsungan hidup manusia secara global dan bahkan menjadi potensi sumber konflik.
Lebih lanjut, ia mengajak untuk merenungkan sumber-sumber energi alternatif di luar sumber konvensional, seperti tumbuhan hasil konversi matahari, minyak bumi, dan bahan bakar fosil. Ia menekankan urgensi untuk mencari sumber energi yang lebih dekat dan melimpah di sekitar yang salah satunya adalah sinar matahari.
Ihsan kemudian menguraikan potensi besar dari energi matahari untuk dikonversi menjadi energi listrik. Selain itu, ia juga menyinggung sumber energi terbarukan lainnya, seperti energi angin yang dapat diubah menjadi listrik melalui turbin angin dan energi yang dihasilkan oleh aliran air melalui pembangkit listrik tenaga air.
ADVERTISEMENT
”Dalam memanfaatkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan ini, kebijaksanaan dan perhitungan yang matang sangatlah diperlukan. Pemanfaatan energi terbarukan harus dilakukan secara efektif dan efisien untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan,” tandas Ihsan.
Dengan demikian, Ihsan menyimpulkan bahwa doa bismillahi tawakaltu alallah la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim tidak hanya rangkaian kata-kata. Namun, sebuah pernyataan kesadaran mendalam bagi umat Islam bahwa seluruh energi yang ada di alam semesta ini berasal dari Allah SWT.
”Pesan yang terkandung di dalamnya adalah agar manusia tidak sekali-kali melakukan pemborosan terhadap anugerah energi tersebut, tetapi memanfaatkannya dengan bijak dan bertanggung jawab demi keberlangsungan kehidupan,” pungkas Ihsan.***