Dosen Psikologi UM Bandung Adakan Penelitian Mindful Parenting di Cisanggarung

UM Bandung
Akun resmi Universitas Muhammadiyah Bandung
Konten dari Pengguna
18 September 2022 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa Psikologi UM Bandung di Cisanggarung (Dok Promosi & PMB UM Bandung)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa Psikologi UM Bandung di Cisanggarung (Dok Promosi & PMB UM Bandung)
ADVERTISEMENT
BANDUNG – Dosen program studi Psikologi UM Bandung melaksanakan penelitian "Hubungan Antara Mindful Parenting dengan Literasi Baca-Tulis Remaja di Kampung Cisanggarung, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat" yang dimulai pada akhir Juli 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang diketuai Irianti Usman bersama dua orang dosen psikologi UM Bandung, yaitu Nurlaela Hamidah dan Riyanda Utari. Ditambah mahasiswa psikologi UM Bandung, yaitu Aliza Nur Muhammad, Bunga Alodia Isfara, dan Yudi Hadiana Hidayat.
Penelitian fokus kepada apakah terdapat relevansi antara rendahnya literasi di kalangan masyarakat Kampung Cisanggarung dengan pola pengasuhan orang tua di lokasi yang hanya berjarak 7,7 KM dari Kampus Muhammadiyah Bandung.
Dalam riset UNESCO disebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 sebagai negara dalam literasi khususnya minat baca yang terbilang rendah.
Data BPS 2018 juga mencatat banyak permasalahan pada warga. Misalnya buta huruf, tingkat pendidikan rendah, terbatasnya sarana pendidikan dan akses yang tidak memadai, pernikahan di bawah umur, dan sanitasi yang buruk di Cimenyan, Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
"Dan Kampung Cisanggarung adalah salah-satu wilayah di Kecamatan Cimenyan yang memiliki semua permasalahan yang disebutkan di data BPS, terutama yang berhubungan dengan literasi membaca ataupun menulis," tutur Irianti Usman.
Mindful Parenting
Oleh karena itu, mindful parenting atau pengasuhan berkesadaran, kata Irianti, menjadi konsep yang dirasa tepat dalam meningkatkan literasi generasi muda pada usia 10-19 tahun.
Dalam perspektif agama Islam, aspek mindful parenting dan literasi menjadi perhatian yang serius.
Pengasuhan berkesadaran/mindful parenting ini memiliki 5 dimensi di mana orang tua harus menerapkan pola asuh yang (1) mengasuh anak dengan penuh perhatian dan empati, (2) penuh penerimaan dan tidak menghakimi anak, (3) memahami emosi sendiri dan anak (adil, bijaksana, dan mampu mengendalikan emosi), (4) mampu mengendalikan diri, dan (5) penuh welas asih.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa surah dalam Al-Quran seperti Al-Alaq ayat 1-5, Luqman ayat 12-19, dan yang lainnya yang menjelaskan betapa pentingnya gaya pengasuhan yang penuh perhatian, adil, bijaksana, dan penuh kasih-sayang.
Pengasuhan orang tua
Dalam penelitian ini, kata Irianti, tim peneliti menguji pola pengasuhan para orang tua yang menjadi subjek penelitian sehubungan dengan aspek mindful parenting dengan menggunakan Skala Mindful Parenting.
Sementara literasi baca tulis anak-anak muda usia 10-19 tahun yang dijadikan subjek penelitian dilihat dengan alat ukur yang disesuaikan dengan indikator-indikator kemampuan baca tulis dari Kemendikbud.
"Setelah itu, para peneliti menggunakan Uji Pearson Product Moment, salah satu dari beberapa jenis uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan 2 variabel yang dalam hal ini variabel mindful parenting dan variabel literasi remaja," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu berguna untuk mengetahui besaran koefisien korelasi dan signifikan atau tidaknya hubungan kedua variabel tersebut.
Ada atau tidaknya hubungan mindful parenting dengan literasi baca-tulis pada remaja Kampung Cisanggarung juga menjadi gambaran tujuan pada penelitian itu.
Irianti berharap para peneliti mampu mendapat gambaran apakah para orang tua di Kampung Cisanggarung menerapkan mindful parenting ataukah tidak.
Hasil yang didapat diharapkan akan menjadi rujukan bagi para pendidik dan pembuat kebijakan dalam bidang pendidikan dalam usaha meningkatkan literasi di konteks-konteks dengan demografi yang serupa.***(FK)