Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dosen UM Bandung Ajak Implementasikan Nilai Kepahlawanan dalam Konteks Kekinian
12 November 2024 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung - Sopaat Rahmat Selamet, dosen dan sejarawan Universitas Muhammadiyah Bandung, menyoroti pentingnya spirit kepahlawanan dalam sejarah Muhammadiyah dan relevansinya dengan kehidupan modern. Gagasan ini disampaikan saat menjadi pembicara dalam program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat pada Minggu (10/11/2024).
ADVERTISEMENT
Sejarawan yang sedang menempuh program doktoral di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menegaskan bahwa konsep kepahlawanan memiliki makna yang lebih luas dari sekadar perjuangan fisik melawan penjajahan.
"Sebanyak 23 pahlawan nasional dari kader Muhammadiyah ada tiga tokoh yang lekat dengan masyarakat Jawa Barat, yaitu Gatot Mangkupradja, Otto Iskandardinata, dan Djuanda Kartawidjaya. Mereka dikenal karena keberanian dan dedikasi dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengabdi di berbagai bidang untuk membangun negeri," jelasnya.
Dalam pandangan Islam, Sopaat menekankan bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang memperjuangkan kebenaran dan nilai-nilai luhur Islam. "Setiap amal positif yang memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain merupakan bentuk kepahlawanan yang sejati," tegasnya.
Ia mengajak warga Muhammadiyah untuk memperbarui semangat perjuangan yang relevan dengan tantangan zaman. Salah satu caranya adalah dengan memberikan penghargaan kepada para "pahlawan" Muhammadiyah yang jauh dari sorotan media, seperti kiai, ustaz, atau aktivis yang berdedikasi di tingkat ranting dan cabang Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Spirit kepahlawanan yang dihidupi oleh generasi terdahulu Muhammadiyah merupakan warisan berharga yang perlu terus dihidupkan dalam bentuk amal nyata demi kebaikan umat dan bangsa," pungkasnya.
Sopaat juga menekankan pentingnya menghargai jasa para pendahulu melalui silaturahmi dengan keluarga mereka, terutama pada momen khusus seperti Milad Muhammadiyah atau Idul Fitri. Ia berharap nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan para tokoh Muhammadiyah dapat terus diimplementasikan dalam konteks kekinian sebagai bentuk kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan agama.***