Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Farmasi UM Bandung Raih Penghargaan di 2nd Annual Meeting APTFMA 2023
21 Februari 2023 17:29 WIB
Tulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung – Program studi Farmasi UM Bandung borong prestasi pada kegiatan 2nd Annual Meeting Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA) dari Senin-Rabu (13-15/02/2023).
ADVERTISEMENT
Berlangsung di Manado, Farmasi UM Bandung mengirimkan 7 dosen dan 1 mahasiswa pada 2nd Annual Meeting APTFMA. Para dosen dan mahasiswa prodi Farmasi UM Bandung mampu bersaing dengan peserta lain dari 29 institusi APTFMA yang mengikuti kegiatan ini.
Dalam kompetisi yang berlangsung secara hybrid, para dosen dan mahasiswa Farmasi UM Bandung meraih prestasi yang membanggakan. Di antaranya Nanda Raudhatil Jannah, M.Si.P. (1st place best oral presenter kategori Teknologi Farmasi), apt. Anis Puji Rahayu, S.Farm., M.Si. (2nd place best oral presenter kategori Mikrobiologi Farmasi), dan apt. Ardilla Kemala Dewi M.S.Farm. (2nd place best poster presenter kategori Farmasi Sosial).
Seluruh hasil penelitian dari peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut terbit dalam Jurnal SINTA 3-4 dan Prosiding Nasional ber-ISBN.
ADVERTISEMENT
Kemudian mahasiswa Farmasi angkatan 2021 Ariel Muhamad Yusuf meraih juara 3 esai atas bimbingan Dr. apt. Dwintha Lestari, M.Si. Pada kegiatan APTFMA, Ariel mengirimkan esai terlebih dahulu lalu masuk 5 besar hingga terpilih untuk presentasi dan meraih juara.
Dosen Farmasi apt. Anis Puji Rahayu, S.Farm., M.Si. menjelaskan para dosen melakukan persiapan mulai dari menulis hingga mempublikasikan hasil penelitian. Sedangkan untuk mahasiswa persiapannya mulai dari mencari gagasan hingga mematangkan hasil karyanya.
“Persiapan untuk dosen mulai dari menulis hasil penelitian, menargetkan jurnal untuk publikasi hingga penguatan dari hasil penelitiannya. Sedangkan untuk mahasiswa mulai dari mencari gagasan hingga menulis. Jadi, selama proses penulisan, editing, dan lainnya dosen membimbing untuk mematangkan hasil dari tulisannya agar bisa ikut perlombaan,” jelas Anis via pesan singkat pada Senin (20/02/2023).
ADVERTISEMENT
Kaprodi Farmasi UM Bandung ini menyampaikan bahwa melakukan penelitian adalah kewajiban bagi dosen prodi Farmasi setiap semesternya dan kegiatan APTFMA menjadi ajang silaturahmi seluruh dosen Farmasi.
Ia juga menyampaikan untuk mendorong mahasiswa agar lebih berprestasi membutuhkan banyak usaha. Salah satunya dalam setiap kompetisi, para dosen selalu mendampingi mahasiswanya.
“Tentunya untuk mendorong mahasiswa terus berprestasi membutuhkan banyak usaha, dimulai dari setiap event itu mahasiswa selalu ada dosen pembimbingnya. Jadi, kita tidak akan melepas mahasiswa begitu saja sendirian, ada dosen yang turut mendampingi,” tutur Anis.
Anis berharap bisa memfasilitasi para mahasiswa dalam mengikuti setiap perlombaan. Ia juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa yang berprestasi mendapatkan apresiasi lebih dari kampus.
Sementara itu, mahasiswa Farmasi angkatan 2021 Ariel Muhamad Yusuf mengatakan pada perlombaan ini banyak mempelajari riset penelitian yang berkaitan dengan tema yang ia pilih dan latihan presentasi.
ADVERTISEMENT
“Lebih banyak mempelajari riset penelitian yang ada terkait tema dan judul serta latihan presentasi yang baik,” katanya.
Essay
Ariel menuturkan perdana mengikuti kompetisi essay dan merasa gugup ketika presentasi.
“Karena pertama kali, ada perasaan gugup atau grogi saja waktu presentasi tetapi mencoba percaya diri biar gugup sama groginya hilang,” tuturnya.
Ia menulis essay bertajuk “Gelar Apoteker Bukan Gelar Pemuas Gengsi” sesuai dengan fenomena mahasiswa yang memilih program studi Farmasi karena gengsi atau atas perintah orang tua.
“Karena melihat fenomena yang terjadi banyak mahasiswa memilih program studi Farmasi hanya karena gengsi ataupun suruhan orang tua,” ucap mahasiswa Farmasi angkatan 2021 ini.
Menurutnya hal tersebut tidak benar karena dalam memilih program studi harus berdasarkan minat dan bakat mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Ariel melanjutkan bahwa dalam peningkatan skill tidak boleh bergantung pada upaya dari perguruan tinggi saja. Harus ada keinginan dari mahasiswa juga untuk meningkatkan potensinya terutama mahasiswa Farmasi yang berperan langsung terhadap kesehatan masyarakat. Ia harap bisa lebih berprestasi dan membanggakan kampus.
“Semoga pada kompetisi lain saya bisa meraih prestasi yang lebih dari lomba ini dan bisa membanggakan prodi Farmasi khususnya angkatan 2021 juga membanggakan bagi UM Bandung,” harap Ariel.***(MPAF)