Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan Harus Membangun Karakter, Bukan Sekadar Mengejar Nilai
4 Februari 2025 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto bersama usai kegiatan di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung (Foto: Firman/UM Bandung).](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jk7djw40ybyfdjvf0dy7syfc.jpg)
ADVERTISEMENT
Bandung — Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pencapaian akademik. Namun, juga harus membekali individu dengan ketangguhan mental untuk menghadapi tantangan kehidupan.
ADVERTISEMENT
"Pendidikan harus menjadi alat untuk membangun karakter yang kuat, bukan sekadar mengejar nilai," ujarnya dalam acara Askallos yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi (HIMAPSI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Sabtu (25/01/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan UM Bandung ini merupakan bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Psikologi (MAPSI) serta Pembentukan Karakter Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung (PEKAPSIUM). Acara bertajuk "Good Education, Good Mental Health" ini bertujuan untuk membahas keterkaitan antara pendidikan dan kesehatan mental.
Ketua pelaksana Askallos Abdullah Azzam Asshiddiqy menjelaskan bahwa acara ini merupakan tindak lanjut dari masa orientasi mahasiswa baru program studi Psikologi. Menurutnya, Askallos menjadi wadah diskusi bagi mahasiswa untuk berbagi pandangan mengenai isu-isu pendidikan dan kesehatan mental yang semakin relevan di era modern.
ADVERTISEMENT
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa pendidikan yang baik harus berjalan seiring dengan kesehatan mental yang terjaga," kata Azzam. Ia menambahkan bahwa Askallos dirancang untuk membantu mahasiswa menghadapi berbagai tuntutan akademik yang semakin kompleks serta membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung Iis Suryanti menyoroti peran lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesehatan mental. Menurutnya, ekosistem pendidikan yang suportif menjadi kunci dalam membantu siswa berkembang secara intelektual dan emosional.
Ketua Program Studi Psikologi UM Bandung Riyanda Utari melengkapi diskusi dengan perspektif psikologi. Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan mental sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup individu. "Kesehatan mental yang terjaga menjadi fondasi kuat bagi proses belajar yang efektif," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan menghadirkan para narasumber dari berbagai latar belakang, Askallos diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya kesehatan mental dalam dunia pendidikan. Acara ini juga menjadi momentum bagi HIMAPSI UM Bandung untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan mental mahasiswa.***