news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Edukasi Program KIP-K di Desa Jetis

Umar Chondro Kusumo
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro
11 Februari 2025 21:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Umar Chondro Kusumo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Klaten, 16 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi serta memberikan pemahaman tentang Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Umar Chondro Kusumo, anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Jurusan Ilmu Ekonomi, menggelar acara sosialisasi di Desa Jetis, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan warga, termasuk pelajar, orang tua, dan perangkat desa.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung di Balai Desa Jetis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Umar Chondro Kusumo,
Foto Umar Chondro Kusumo ketika sedang menyampaikan tentang tujuan sosialisasi sumber : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto Umar Chondro Kusumo ketika sedang menyampaikan tentang tujuan sosialisasi sumber : Dokumentasi Pribadi
selaku pemateri, menjelaskan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya membuka peluang karir yang lebih baik, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup dan daya saing di era globalisasi.
"Pendidikan tinggi adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat. Melalui pendidikan, kita bisa mengubah pola pikir, meningkatkan keterampilan, dan membuka akses ke berbagai peluang yang lebih luas," ujar Umar dalam pemaparannya.
Selain itu, Umar juga memberikan edukasi tentang Program KIP-K, yang merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Program ini memberikan bantuan biaya pendidikan sekaligus tunjangan hidup bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan.
ADVERTISEMENT
"Program KIP-K adalah solusi bagi siswa yang memiliki prestasi akademik baik tetapi terkendala biaya. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang putus sekolah hanya karena alasan finansial," tambah Umar.
Dalam sosialisasi tersebut, Umar juga memaparkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendaftar Program KIP-K, termasuk persyaratan dokumen dan proses seleksi. Ia juga membagikan pengalaman pribadi serta kisah sukses mahasiswa yang berhasil meraih gelar sarjana berkat dukungan program ini.
Kepala Desa Jetis, Bapak Triyoko, menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi inisiatif Umar serta tim KKN UNDIP. "Kami sangat berterima kasih atas sosialisasi ini. Ini adalah langkah nyata untuk memotivasi anak-anak kami agar tidak takut bermimpi tinggi. Dengan adanya Program KIP-K, harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin terbuka lebar," ujar Triyoko.
ADVERTISEMENT
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab. Seorang peserta, Nadhifa, siswi kelas 12 SMA, mengungkapkan rasa syukurnya atas informasi yang didapat. "Saya baru tahu kalau ada program KIP-K. Ini sangat membantu karena saya ingin sekali kuliah, tapi orang tua saya khawatir dengan biayanya. Sekarang saya jadi lebih semangat untuk mendaftar," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi di Desa Jetis dan sekitarnya. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk mengejar cita-cita setinggi mungkin.
Dengan adanya sosialisasi ini, Umar Chondro Kusumo dan tim KKN UNDIP berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Desa Jetis, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT