Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengoptimalkan Potensi Upcycle dan Recycle untuk Lingkungan yang Lebih baik
17 Februari 2025 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Umar Jamaludin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
di tulis oleh:Umar Jamaludin

Industri fashion dikenal sebagai industri yang tidak berkelanjutan dan merusak lingkungan, berdampak besar pada lingkungan selama proses produksi, penjualan, dan konsumsi (Kim, Jung, & Lee, 2021). Konsumsi pakaian dan alas kaki di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 3,4% setiap tahunnya, mencapai 102 juta ton pada tahun 2030 dari titik awal 62 juta ton pada tahun 2015 menurut proyeksi Worldwide Fashion Agenda (GFA) dan Boston Consulting Group (BCG) (Kerr & Landry, 2017). Namun, tren daur ulang limbah tekstil saat ini hanya sekitar 12%. Pada tahun 2050, industri fashion diperkirakan akan menyumbang 25% dari emisi karbon global (Kim et al., 2021). Oleh karena itu, solusi berkelanjutan untuk mengurangi penggunaan sumber daya dan limbah yang meningkat dari industri fashion semakin penting.
ADVERTISEMENT
Upcycle dan recycle telah menjadi solusi berkelanjutan, menurut Grappi, Bergianti, Gabrielli, dan Baghi (2024). Mereka juga menunjukkan bahwa industri, warga, dan ilmuwan yang peduli lingkungan masih memperhatikannya. Kekhawatiran yang meningkat tentang ketersediaan sumber daya dan volume limbah yang meningkat mendorong kecenderungan ini. Implementasi metode daur ulang dan upcycle dalam konsumsi pakaian yang berkelanjutan sangat penting untuk memperpanjang umur pakaian dan bahan tersebut, secara signifikan mengurangi jumlah limbah, mendorong ekonomi sirkular, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan (Grappi et al., 2024; Park & Lin, 2020).
Secara keseluruhan, penelitian ini meningkatkan pengetahuan kita tentang alasan mengapa orang menggunakan pakaian berkelanjutan. Ini menunjukkan hubungan yang kompleks antara sikap, motivasi internal, dan niat untuk membeli. Studi ini sangat berguna bagi para profesional industri fashion dan pembuat kebijakan yang ingin mendorong praktik berkelanjutan dan keterlibatan konsumen untuk menciptakan industri fashion yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan peduli lingkungan sebagai tanggapan terhadap masalah lingkungan yang disebabkan oleh fast fashion.
ADVERTISEMENT
(Sumber: https://unair.ac.id/mengoptimalkan-potensi-upcycle-dan-recycle- untuk-lingkungan-yang-lebih-baik/)