Konten dari Pengguna

Zakat: Sekadar Kewajiban atau Instrumen Ekonomi?

Umar Syakir Wudda
Seorang Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syari'ah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI
20 Februari 2025 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Umar Syakir Wudda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Relevansi Zakat bagi Masyarakat: Antara Kesadaran dan Peran yang Terlupakan

Sebagai masyarakat, sering kali kita berpikir bahwa zakat adalah kewajiban yang hanya relevan bagi mereka yang telah mapan secara finansial.
Gambar oleh Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay.
Konsep ini tidak sepenuhnya keliru, mengingat zakat memang diwajibkan bagi individu yang telah mencapai nisab. Namun, apakah itu berarti masyarakat tidak memiliki peran dalam sistem zakat? Lebih jauh lagi, seberapa sadar masyarakat terhadap urgensi zakat dalam sistem ekonomi Islam?
ADVERTISEMENT
Zakat bukan sekadar ibadah personal, tetapi juga instrumen ekonomi yang berperan dalam distribusi kekayaan dan kesejahteraan sosial. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih memandang zakat hanya dalam kerangka kewajiban tahunan tanpa memahami dampak sosial dan ekonominya. Dalam banyak kasus, masyarakat bahkan belum mengetahui mekanisme pengelolaan zakat oleh lembaga-lembaga resmi seperti BAZNAS atau LAZ.

Kesadaran Masyarakat Terhadap Zakat

Hasil survei di beberapa daerah menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap zakat masih tergolong rendah. Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa ada jenis zakat selain zakat fitrah, seperti zakat profesi dan zakat maal. Selain itu, sebagian besar masyarakat tidak memahami bagaimana dana zakat didistribusikan dan siapa saja yang berhak menerima manfaatnya. Padahal, banyak individu dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang justru bisa menjadi mustahik dan berhak mendapatkan bantuan dari dana zakat.
ADVERTISEMENT

Tantangan dalam Meningkatkan Kesadaran Zakat di Kalangan Masyarakat

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran zakat di kalangan masyarakat:
1. Kurangnya Literasi Zakat – Kurikulum pendidikan jarang memasukkan pembahasan zakat secara mendalam, kecuali di fakultas tertentu seperti ekonomi Islam.
2. Minimnya Sosialisasi dari Lembaga Zakat – Masyarakat jarang mendapatkan informasi langsung dari lembaga zakat mengenai program-program yang dapat mereka manfaatkan atau kontribusikan.
3. Anggapan bahwa Zakat Bukan Prioritas – Banyak orang merasa bahwa zakat adalah urusan mereka yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap.

Masyarakat sebagai Penggerak Kesadaran Zakat

Sebagai agen perubahan, masyarakat sebenarnya memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya zakat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk berkontribusi:
ADVERTISEMENT
1. Edukasi dan Kampanye Digital – Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi seputar zakat dan manfaatnya.
2. Kolaborasi dengan Lembaga Zakat – Menginisiasi kegiatan yang melibatkan lembaga zakat dalam bentuk seminar, workshop, atau program pengabdian masyarakat.
3. Menjadi Donatur atau Relawan – Masyarakat bisa mulai menyisihkan sebagian kecil dari pemasukan mereka untuk berzakat atau menjadi relawan dalam program distribusi zakat.

Kesimpulan

Masyarakat perlu menyadari bahwa zakat bukan hanya tanggung jawab individu yang telah mapan, tetapi juga instrumen ekonomi yang dapat memberikan solusi bagi ketimpangan sosial. Dengan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam sistem zakat, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam membangun ekonomi Islam yang lebih inklusif dan berkeadilan.