Konten dari Pengguna

Sayur Talas, Bermanfaat Tetapi Membawa Bahaya

Eka Setyaningsih
S1 Pertanian dan menjadi Pengawas Mutu Hasil Pertanian di Kota Metro pada tahun 2018
6 Desember 2022 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Setyaningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sari, rekan yang berbelanja sayur talas dan telor asin sebelum berangkat kerja untuk dibawa pulang dan disantap dirumahnya bangkit untuk memasak nasi (yang kebetulan di kantor kami memiliki stok beras) dan menawarkan sayur yang dibelinya tersebut untuk kami nikmati bersama karena kemungkinan kami akan pulang lebih sore dari biasanya karena hujan yang mengguyur kota kami dari sebelum jam istirahat belum ada tanda-tanda akan segera berhenti. Hal ini dilakukannya ketika jam di dinding menunjukkan pukul 15.35 WIB sesaat setelah pimpinan menyapa kami yang masih asyik bekerja di ruangan dan berkutat dengan setumpuk pekerjaan didepan laptop dengan personil yang masih lengkap berjumlah 5 orang. Kami yang mulai merasa kelimpungan akibat rasa lapar yang mendera karena mengabaikan hak perut yang belum diisi dengan amunisi makan siang menyambut riang dan langsung menikmati sajian makan siang menjelang sore dengan sayur talas dan lauk telor asin dalam suasana yang syahdu diiringi alunan musik dari air hujan yang menimpa atap bangunan dan nyanyian kodok di kolam belakang kantor.
ADVERTISEMENT
Baru sesuap nasi yang dikunyah, Riri salah satu rekan, kemudian bangkit dan mengambil minumnya. Aku yang masih enak menikmati makan tersebut, tiba-tiba harus berhenti mengunyah dan terdiam karena merasakan lidah ada yang tidak beres, seperti ada semut yang menggigit dipinggir lidah kanan bagian belakang menjalar kebagian tengah lidah dan rasanya seperti semakin banyak semut yang menggigitnya ditambah dengan rasa tidak nyaman ditenggorokan ditambah mual yang mendera.
Wiwin, salah satu teman yang memperhatikanku dan riri kemudian mengatakan kalau kami kemungkinan terkena alergi dengan sayur yang kami nikmati. Riri mengatakan bahwa ia merasakan gatal dan sakit hingga ke tenggorokan, hal yang sama yang aku rasakan sesaat kemudian sehingga menyebabkan aku dan riri mengakhiri acara makan. Sementara itu rekan yang lainnya yaitu wiwin, Fifi dan Sari tetap melanjutkan makannya karena tidak merasakan hal yang seperti aku dan Riri alami.
ADVERTISEMENT
Untuk meredakan rasa yang tidak nyaman tersebut, aku dan Riri minum air hangat. Ketika air hangat tersebut melewati tenggorokan ada rasa nyaman yang kami dapatkan tetapi tidak selang lama rasa tidak nyamannya kembali mendera sehingga kami minum sampai beberapa gelas air hangat. Beruntung pukul 16.45 WIB hujan mulai reda sehingga aku langsung bersiap pulang untuk mencari pertolongan ke dokter agar rasa yang tidak nyaman di lidah dan tenggorokan disertai rasa mual tersebut dapat segera diatasi.
Ternyata rasa gatal di lidah hingga tidak nyaman ditenggorokan bisa dialami oleh siapa saja sehingga disebut dengan alergi. Alergi terjadi karena tidak tawar akibat tidak pernah mengkonsumsinya atau pernah mengkonsumsinya tetapi saat kondisi badannya kurang sehat sehingga menyebabkan alergi. Kondisi seperti ini bukan hanya terjadi pada sayur talas saja tetapi bisa juga ke jenis makanan lainnya seperti pada udang atau pada singkong.
ADVERTISEMENT
Batang talas memiliki kandungan gizi yang sangat berlimpah sehingga sering diolah menjadi sayur. Menurut CNN Indonesia, dalam 100 gram batang talas mengandung energi sebesar 40 kkal, karbohidrat 7,4 gram, lemak 0,8 gram, protein 3 gram, kalsium 76 mg, fosfor 59 mg, dan zat besi 1 mg. Selain itu juga mengandung vitamin A sebanyak 2000 IU, vitamin B1 0,08 mg, dan vitamin C 31 mg.
Dalam kasus diatas yang menyebabkan rasa gatal dan sakit dari lidah hingga tenggorokan hingga muncul rasa mual kemungkinan disebabkan oleh faktor tidak terpenuhinya keamanan pangan dari aspek kimiawi dan biologi. Keamanan pangan adalah kondisi atau upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik/benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan keselamatan manusia.
ADVERTISEMENT
Secara kimiawi, Rasa gatal pada sayur talas disebabkan dari racun alami yang memang terkandung didalam batang talas yang disebut kalsium oksalat. Racun alami ini memang sudah menjadi bagian dari jenis bahan pangan tersebut seperti halnya sianida yang ada pada singkong ataupun solanin pada kentang. Rasa gatal akan semakin terasa apabila dalam tahap pengolahan tidak dilakukan dengan baik. Dalam female.com, beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengolah batang talas agar tidak menyebabkan rasa gatal adalah :
1. Mengupas kulit luar batang talas
2. Memotong batang talas dan meremasnya dengan garam atau merebusnya dengan garam atau asam jawa
3. Membiarkannya semalaman dan tidak langsung mengolah batang talas tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan secara biologi yang menyebabkan rasa mual kemungkinan disebabkan adanya aktifitas mikroorganisme yaitu bakteri pathogen. Kerusakan bahan pangan/makanan akibat bakteri tidak mudah dilihat tetapi jika aktifitas bakteri sudah cukup tinggi dapat diamati dengan adanya lendIr dan warna yang tidak normal disertai adanya penggumpalan. Untuk memastikannya perlu dilakukan dengan pengujian di laboratorium.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menjaga keamanan pangan dari makanan yang akan dihidangkan adalah dengan memilih bahan pangan yang aman, memperhatikan tahapan dan cara pengolahannya dan penyajiannya dengan memperhatikan faktor sanitasi higyene disetiap tahapannya dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bahan pangan, menggunakan pisau dan peralatan yang bersih termasuk lingkungannya.
ADVERTISEMENT