Jatuh Sakit Setelah Cek Kesehatan

Fatatik Maulidiyah
Guru di MAN 2 Mojokerto
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatatik Maulidiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya termasuk jarang sekali melakukan cek kesehatan. Entah itu gula darah, tekanan darah, asam urat, kolesterol dan sebagainya. Saya merasa sehat-sehat saja terbukti saya jarang pusing, drop, flu atau deman.
ADVERTISEMENT
Bahkan disaat cuaca lagi panas-panasnya atau curah hujan yang tinggi. Padahal aktifitas saya cukup padat sejak jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Saya juga tidak pantang makanan tertentu. Apapun yang saya suka saya makan. Namun saya juga sedikit hati-hati dengan makanan atau minuman yang tidak higienis serta mengandung banyak zat aditif/kimia.
Saya merasa sehat-sehat saja. Dengan rutin minum vitamin C, segera istirahat jika lelah dan lebih memilih jalan-jalan atau pijat di SPA di saat badan terasa capek. Setelah itu saya akan baik-baik saja melanjutkan aktifitas.
Di usia saya yang sudah kepala 4, dimana banyak penyakit datang, saya syukuri belum pernah sama sekali opname . Rekan-rekan saya mengatakan bahwa tubuh saya termasuk sehat. Mengingat jarak tempuh tempat kerja dan rumah saya sekitar 25 km dengan bersepeda motor dan aktifitas di tempat kerja yang minim jeda.
ADVERTISEMENT
Saya sering kehujanan di musim hujan juga kepanasan di musim kemarau. Sesekali saja saya sakit. seperti batuk, flu atau pusing kepala. Namun saya jarang minum obat. Daya tahan tubuh sayalah yang saya andalkan. Hanya cukup dengan istirahat. Setelah itu tubuh saya pulih dengan sendirinya.
Ternyata merasa sehat belum tentu sehat.
Suatu ketika saya ikut-ikut teman saja di UKS untuk periksa tekanan darah. Perawat terkejut saat melihat angka pada indikator alat pengukur tekanan darah. Menyebut bahwa angka tersebut termasuk tinggi sekitar 155.
Kemudian si perawat memberi nasehat-nasehat agar saya hati-hati sebab resiko tekanan darah tinggi bisa menyebabkan stroke. Dalam perjalanan pulang sekolah saya resah dan gelisah. Membayangkan apa penyakit yang muncul akibat angkat tekanan darah saya.
ADVERTISEMENT
Saya tidak selera makan, tidak selera menyapa anak dan suami. Saya murung seketika. Pekerjaan yang biasa saya lanjutkan di rumah pun saya biarkan begitu saja.
Saya bahkan mengingat lagi pengalaman terpedih yaitu saat saya kehilangan Ibunda dengan waktu yang sangat singkat. Penyebabnya adalah Hipertensi yang berlanjut pecahnya pembuluh darah otak.
Saya makin sedih dan sempat menitikkan airmata. Membayangkan tanggungjawab yang masih banyak, anak-anak yang masih kecil dan butuh kasih sayang hingga rasa khawatir seketika hinggap.
Saya menjadi Bad Mood, tidak produktif dan selalu cemas. Akibatnya saya merasa pusing dan lambung terasa perih. Mungkin karena saya tidak selera makan atau dihantui rasa cemas . Suami saya pun bertanya-tanya atas perubahan sikap yang terjadi pada saya.
ADVERTISEMENT
Kenapa saya murung dan sering diam. Padahal biasanya saya cerewet. Akhirnya saya berterus terang pada suami bahwa beberapa waktu lalu cek tekanan darah dan angkanya termasuk tinggi.
Suami sedikit terkejut namun segera saja menenangkan bahwa kecemasan yang berlebihan justru memperburuk kesehatan. Saya juga diberi saran agar tidak fokus dengan angka itu.
Saya juga diberitahu bahwa faktor utama yang mempengaruhi kesehatan 70% nya adalah sugesti positif dan rasa bahagia. Dengan fokus pada rasa senang dan bahagia serta melakukan hal-hal yang memberi rasa nyaman diri kita akan berdampak pada pemulihan kondisi tubuh menjadi lebih baik.
Sejak itu saya fokus pada apa yang membahagiakan saya. Saya melakukan kegiatan positif, jalan-jalan, shopping, bertemu teman dan rekreasi , apapun yang menyenangkan diri saya.
ADVERTISEMENT
Saya hanya membayangkan saja bagaimana jika saya memeriksa bagian lain keadaan tubuh saya. Seperti kadar Gula darah, asam urat, kolesterol, jantung dan seterusnya. Betapa cemasnya diri saya.
Bisa saja rasa cemas itu malah lebih panjang dari yang sudah terjadi. Dan pasti akan menganggu segala aktifitas saya sehari-hari.
Selanjutnya di waktu lain saya memutuskan melakukan general cek up. Saya ingin tahu keadaan tubuh saya. Meski saya berkeyakinan kesehatan saya dalam kondisi baik-baik saja.
Dan setelah keluar hasilnya. Ada beberapa hal yang harus saya waspadai. Lemak darah dn kadar gula darah saya melebihi angka normal. Tetapi saya tidak secemas waktu lalu.
Hasil Cek Up ini saya hadapi dengan tenang. Saya merencanakan apa saja yang harus saya hindari, apa saja yang harus saya konsumsi serta tetap berpikir positif serta fokus pada hal-hal yang memberi rasa nyaman dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Merasa sehat memang sugesti agar kita positif dengan tubuh kita, namun cek kesehatan tak kalah penting agar kita terhindar dari resiko-resiko penyakit yang datangnya tidak bisa kita duga. ***