Rekreasi Untuk Anak Di masa Pandemi

Rekreasi Untuk Anak Di masa Pandemi

Oleh : Fataty Maulidiyah

“Libur Tlah tiba, libur tlah tiba, hatiku gembira”. Begitulah sepenggal lagu Tasya menyambut liburan di waktu-waktu lalu. Sebelum ada pandemi. Setiap akhir semester anak-anak saya selalu menagih kemana hendak liburan. Meskipun hanya sekedar di tempat wisata di kota kami. Sekedar berenang dan makan-makan anak-anak saya sudah cukup gembira.

Namun tahun ini jelas berbeda. Keadaan mengharuskan kami tetap menjaga diri dengan lebih banyak diam di rumah. Menghindari kerumunan dan menjaga imunitas. Informasi terakhir di bulan desember dan januari awal tahun 2021 angka orang-orang terpapar Corona makin banyak. Hal itu saya jelaskan pada anak laki-laki saya yang sudah merengek-rengek minta liburan.

Saya sudah menjelaskan padanya bahwa saat ini banyak orang sakit dan meninggal karena corona. Tetapi anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka tidak akan memahami bagaimana peta penyebaran virus, warna-warna zona di daerah kami apalagi tentang mutasi gen varietas baru corona.

Sebagai ibu saya hanya ingin mereka bahagia dan sehat. Saya tidak akan membebaninya informasi tentang bahaya-bahaya virus, ketatnya razia protokol kesehatan oleh polisi, banyaknya korban dan sebagainya. Saya harus menjaga kesehatan mental dan fisiknya. Mengalihkan perhatiannya, menyajikan makanan kesukaaannya, mengajaknya bermain dan hal-hal yang menyenangkan baginya.

Seperti yang saya lakukan pada suatu pagi di masa liburan akhir semester. Anak saya juga bercerita bahwa teman-temannya sudah beberapa kali gowes, pergi ke tempat wisata di luar kota, berenang dan jalan-jalan ke Mall.

Lalu saya berusaha memberikan rekreasi sederhana untuknya. Kebetulan rumah saya dekat hutan yang banyak pohon jatinya. Suasananya asri dan hijau di mana-mana. Penuh dengan pepohonan jati, kayu putih dan rerumputan yang masih segar. Saya pernah lewat beberapa kali ke sana dan saya pikir lumayanlah buat piknik kecil-kecilan.

Ketika saya sampaikan rencana saya padanya ternyata bukan main senangnya. Dia minta dibawakan makanan kesukaan, bawa alas, membawa mainan kesukaannya seperti papan halma dan rubik. Tak lupa saya juga akan mengabadikan momen tersebut .

Untung saja di depan rumah ada outlet fried chicken. Saya memesan paket nasi dan milo kesukaannya, juga kentang goreng serta beberapa soft drink, buah dan biskuit. Dengan naik motor bertiga dengan ayahnya, kami mendapat tempat yang lumayan lapang dan bersih. Hamparan rumput hijau berlatar belakang kebun kayu putih dan jati. Ada juga pohon-pohon besar. Tampak indah sebagai background swafoto kami.

Piknik untuk Anak

Segera saja saya hamparkan tikar anti air. Mengeluarkan beberapa makanan dan snack di tempat yang segar dan teduh. Anak saya tampak sangat gembira berlarian kesana-kemari lalu duduk-duduk minta disuapi . Tangannya sibuk mengutak-atik rubik kesayangannya.

Rekreasi di masa pandemi terutama memilih tempat wisata yang banyak dikunjungi orang saat ini harus saya hindari. Demi kesehatan diri dan keluarga. Sebagai ibu saya harus menjaga anak-anak saya dari ancaman virus tersebut, namun di sisi lain saya juga ingin anak saya bahagia.

Mengalihkannya dari keinginan liburan di tempat wisata yang berpotensi terjadi kerumunan menjadi pilihan saya agar anak-anak saya selamat. Kita tidak tahu datang darimana virus-virus tersebut. Apalagi menurut informasi sudah banyak Rumah Sakit yang tidak bisa menampung lagi pasien positif Covid.

Sebenarnya banyak cara untuk menghibur anak-anak dari kebosanan . Seperti sering-sering mengajaknya berkegiatan positif namun tetap sehat dan menyenangkan . Misalkan bersepeda bersama, membuat kue kesukaan dengan melibatkan mereka atau seperti yang saya lakukan tadi. Memilih tempat-tempat piknik sederhana dekat rumah.

Menyenangkan anak-anak dan memberikan nuansa liburan bagi mereka memang penting. Agar terjaga kesehatan jiwa dan mental mereka. Namun di masa pandemi ini, kesehatan mereka adalah yang paling utama. ***