Konten dari Pengguna

Tips Atasi Kendala saat Menulis

Fatatik Maulidiyah
Guru di MAN 2 Mojokerto
3 Februari 2021 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatatik Maulidiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menulis Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menulis Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat ini kegiatan menulis menjadi kegiatan rutin yang banyak diminati. Baik karena kewajiban maupun hobi. Hampir setiap hari kita menemui orang yang sering melakukan kegiatan ini (menulis). Banyak hal yang ditulis. Kegiatan sehari-hari, kegiatan travelling, mengemukakan suatu pendapat atas peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan, atau tentang perenungan-perenungan.
ADVERTISEMENT
Media untuk menulis pun bermacam-macam. Di laman media sosial, blog, media online maupun di dokumen pribadi masing-masing. Tidak hanya itu, penulis-penulis pemula maupun yang sudah senior makin marak mempublikasikan karyanya dalam bentuk buku. Memiliki buku sendiri menjadi salah satu kebanggaan bagi seorang penulis.
Begitu maraknya kelas-kelas menulis menjadi indikasi banyaknya orang yang ingin menjadi penulis.
Namun sayangnya keinginan tersebut memiliki suatu kendala sehingga seseorang yang akan memulai menulis menjadi kesulitan bagaimana mengawalinya. Hal ini karena beberapa sebab yaitu adanya berbagai pikiran dan perasaan, seperti :
- Saya tidak memiliki bakat menulis
- Saya tidak memiliki waktu untuk menulis
ADVERTISEMENT
- Mau nulis apa, ya
- Kok tidak ada ide buat nulis?
- Pengin nulis tetapi mulai dari mana?
- Mau nulis tapi kok gak punya referensi?
- Gak pede nulis, nanti hasilnya jelek
Perasaan-perasaan semacam itulah yang menjadi kendala awal bagi seseorang yang ingin menulis. Ada dua kelompok kendala yang biasanya dialami penulis :
1. Kendala yang datang dari diri sendiri (Internal)
ADVERTISEMENT
Merasa tidak berbakat. Modal menulis itu bukan bakat atau keturunan. Tetapi tekad dan kemauan. Konsisten menulis, dan ikuti banyak pelatihan kepenulisan.
Tidak pede. Penulis apalagi pemula dan sama sekali belum pernah menulis pasti merasakan tidak PD. Tipsnya ada 5: tulis, tulis, tulis, tulis, dan tulislah. Menulis apa yang dilihat, dirasakan, dialami, diketahui, dibaca dan lain-lain sebagainya. Maksimalkan panca indera kita untuk menangkap ide yang sebenarnya sangat melimpah disekitar kita. Dunia ini adalah lautan ide. Setelah itu, dengan berkembangnya waktu, tulisan kita akan membaik .
Bingung nulis apa. Mulailah tulis yang anda sukai dan yang dikuasai. Kalau masih saja bingung, coba nonton film dan mengambil pesannya, membaca status orang dan menggabungkannya dengan pendapat pribadi dan browsing referensi, primernya pakai buku yang dimiliki, sekundernya bisa dari blog atau lain-lain bisa menjadi sumber topik yang akan kita tulis.
ADVERTISEMENT
Tidak punya waktu. Istilah “The Power Of Kepekso” (Kekuatan terpaksa) memang mujarab. Dengan mengikuti pelatihan, mengerjakan tugas-tugas, merevisinya sesuai arahan mentor, membuat kita terpaksa menulis. Baik dalam keadaan lelah, repot, badmood dan sebagainya. Namun semua itu memang dikendalikan oleh motivasi internal kita. Jikalau cinta menulis, katakan cinta dan segeralah menulis, teruslah menulis. Jikalau tidak suka, berhentilah, jangan berpura-pura suka menulis jika menjadi tambahan beban hidup .
Malas. Sulit sekali mengemukakan tips mengatasi malas. Malas adalah penyakit yang harus diwaspadai.” Tak ada cara lain, kecuali dipaksa. Kebanyakan karena faktor eksternal. Menulis karena terpaksa memiliki beberapa alasan, seperti karena perintah atasan, untuk memenuhi angka kredit (bagi ASN) dan sebagainya. Tak ada yang bisa memaksa seseorang yang tidak suka menulis untuk menulis. Seperti penulis yang dipaksa melukis
Sangat sulit. Harus ada motivasi internal yang kuat.
ADVERTISEMENT
Mood yang berubah-ubah. Hal ini bisa diatasi dengan membangun motivasi, untuk apa kita menulis. Mood yang berubah itu wajar. Let it flow. Banyak yang mengalaminya. Ketika anda sedang semangat-semangatnya Baking alias bikin kue maupun lagi giat-giatnya berkebun, biarkan diri anda begitu, sampai sampai puas dan berhenti dengan sendirinya. Namun pada akhirnya “Cinta kan membawa kita kembali menulis”.
2. Kendala dari luar ( Eksternal )
Minimnya sarana menulis. Misalnya laptop/gawai. Menulis tanpa sarana tersebut masih bisa dilakukan, yaitu dengan memiliki buku tulis dan pena.
Tidak memiliki mentor dalam menulis. Jika anda ingin menulis dengan hasil yang memadai, tidak ada cara lain kecuali anda harus mau berguru, dengan mengikuti banyak pelatihan menulis dan bergabung dengan komunitas Menulis.
ADVERTISEMENT
Tidak memiliki banyak referensi. Jangan punya keinginan menulis kalau tidak suka baca buku. Belilah dan baca banyak buku. Itu akan memperkuat nilai dan manfaat tulisan kita. Buku adalah investasi para penulis. Bacalah tulisan orang, barangkali di sana ada inspirasi dan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tulisan kita
Adanya kendala pekerjaan, sekolah, maupun tugas rumah tangga. Sering kali yang menjadi kendala adalah karena banyaknya tugas kantor, kuliah, termasuk tanggung jawab mengurus rumah tangga. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menyediakan waktu untuk menulis, prioritas menulis sebagai hobi di bawah pekerjaan-pekerjaan wajib. Kalau rezeki waktu luang untuk menulis hanya 30 menit, manfaatkan 30 menit itu. Kalau sedang ingin menonton drama, tunda dulu nulisnya. Jangan jadikan menulis sebagai beban.
ADVERTISEMENT
Jadi, tips utama mengatasi kendala menulis sebenarnya hanya satu: Mulailah Menulis.***
Mojokerto, Januari 2021