Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Adakan Pengabdian, Dosen Agribisnis UMY Penuhi Kebutuhan Kompos di Dusun Dadapan
23 Juni 2022 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laksanakan pengabdan, Diah Rina Kamardiani, dosen Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) laksanakan pengabdian dalam menumbuhkan kemandirian anggota Kelompok Tani Makmur dalam memenuhi kebutuhan pupuk kompos. Pengabdian ini dilaksanakan di Dusun Dadapan, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman pada Selasa (22/1).
ADVERTISEMENT
Diah bersama dengan tim pengabdian, melaksanakan kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) alih teknologi mesin penghalus kompos dengan memanfaatkan kotoran hewan (kambing atau sapi), limbah organik tandan, daun, dan pelepah salak pondok sehinga dihasilkan struktur kompos yang lebih halus; (2) Focus Group Discussion (FGD) membuat desain kemasan kompos sebagai inisiasi peluang menambah nilai ekonomi bagi anggota kelompok Tani.
Program pengabdian yang dilaksanakan tahun ini dibantu oleh mahasiswa UMY yang melaksanakan KKN di Dusun Dadapan, Desa Wonokerto. Kegiatan awal dilakukan (FGD) antara ketua kelompok “Tani Makmur” Kepala Dusun Dadapan, Tim Pengabdian, dan mahasiswa KKN untuk menentukan merek, label kemasan pupuk kompos yang dihasilkan kelompok tani. Merek dan label kemasan produk kompos yaitu “Tjium” menggunakan ejaan lama dengan makna cinta usaha mandiri.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan pengabdian yang kedua yaitu praktek penggunaan mesin penggiling kompos yang telah dibuat tim pegabdian. Mesin penggiling kompos ini menggunakan penggerak motor bensin dengan 5.5 PK. Pada saat praktek saat itu menggunakan kompos kotoran kambing. Mesin penghalus kompos sebanyak 20 kg kotoran hewan kering, hanya membutuhkan waktu 3 menit, tetapi apabila kompos masih sedikit basah membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Pengurus Kelompok “Tani Makmur” melalui Suyitno selaku ketua kelompok, mengapresiasi tim pengabdian Fakultas Pertanian yang telah memberikan bantuan dengan memfasilitasi mesin peggiling kompos yang bermanfaat bagi anggota kelompok. Pembuatan pupuk organik dengan mesin penggiling pupuk kompos dapat efektif di dalam mengaplikasikan pupuk tersebut pada tanaman salak dan tanaman lain.
Diharapkan kedepannya, produk kompos merek Tjium yang dihasilkan kelompok Tani Makmur sesuai dengan pasaran yang sudah ada sehingga dapat menyamai produk kompos merek yang lain untuk dapat menarik petani yang membutuhkan pupuk tersebut.
ADVERTISEMENT