Konten dari Pengguna

Cegah Hipertensi & Diabetes, Mahasiswa KKN UMY Ajak Warga Sadari Bahaya PTM

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
4 Mei 2025 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cegah Hipertensi & Diabetes, Mahasiswa KKN UMY Ajak Warga Sadari Bahaya PTM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Puluhan warga Padukuhan Puluhan Lor, Bantul, berkumpul di halaman Masjid Al-Izza pada Sabtu pagi (23/2/2025), bukan untuk arisan atau pengajian, melainkan mengikuti kegiatan senam sehat dan pemeriksaan tekanan darah gratis. Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai upaya edukatif untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes yang disebut ‘pembunuh diam-diam’.
ADVERTISEMENT
Rina, koordinator tim KKN, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar kesadaran masyarakat terhadap ancaman PTM yang masih minim. “Banyak warga belum sadar, gejala awal PTM sering dianggap sepele. Padahal, dari hasil skrining hari ini, 58% peserta terdeteksi berisiko hipertensi, 12% mengalami hiperglikemia, dan 28% menunjukkan gejala hiperurisemia,” ujarnya sambil menunjukkan poster edukasi gaya hidup sehat.
Ironisnya, sebanyak 73% warga usia di atas 35 tahun mengaku jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. “Kendalanya bukan hanya jarak ke puskesmas, tapi juga anggapan bahwa cek kesehatan itu mahal,” ungkap salah satu warga yang terkejut tekanan darahnya mencapai 160/100 mmHg saat pemeriksaan.
Selain skrining, warga juga diajak mengikuti edukasi interaktif seputar gaya hidup sehat. Materi disampaikan melalui poster digital dari Kementerian Kesehatan, dilengkapi sesi pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan peserta sebesar 4,2 poin. Siti (45), salah satu peserta, mengaku terkejut mengetahui batas konsumsi gula harian. “Saya baru tahu maksimal 4 sendok per hari. Padahal, teh manis saya bisa tiga gelas sehari,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga melibatkan pemuda setempat. Sebanyak 15 orang berusia 16–30 tahun dilatih menjadi relawan pengukur tekanan darah. “Kami ingin pemuda jadi agen perubahan pola makan di keluarga,” kata Andika (22), salah satu relawan yang turut menyosialisasikan bahaya konsumsi makanan kemasan tinggi garam.
Sebagai penutup, seluruh peserta melakukan senam sehat bersama guna meningkatkan kebugaran jasmani sebagai bentuk pencegahan PTM yang menyenangkan dan mudah dilakukan.
Menurut data Riskesdas 2023, 21% penduduk DIY menderita hipertensi. Upaya komunitas di Puluhan Lor menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemuda dan tenaga kesehatan dapat menjadi model pencegahan PTM yang efektif dan berkelanjutan. Kepala Padukuhan Puluhan Lor pun menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program ini bersama kader Posyandu. Pernyataan tersebut disambut antusiasme dan tepuk tangan warga yang hadir.
ADVERTISEMENT