Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dosen Ekonomi Syariah UMY Beri Edukasi Keuangan Islam di IIUM Malaysia
25 Maret 2025 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kuala Lumpur – Dosen Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan program pengabdian masyarakat bertajuk Islamic Financial Literacy: Prohibition of Riba & Its Solution on Financial Transactions di Mussalla Mahallah Safiyyah, International Islamic University Malaysia (IIUM), Sabtu (8/3/25). Acara ini berkolaborasi dengan mahasiswa International Institute of Islamic Thought (IIIT) Mahallah Safiyyah, IIUM.

Ketua penyelenggara sekaligus pemateri, Andri Martiana, Lc., MA., PhD, yang merupakan dosen Ekonomi Syariah UMY dan lulusan Ph.D in Islamic Banking and Finance (PIBF) IIUM, memberikan pemaparan tentang konsep riba, lembaga keuangan Islam, serta implementasi akad syariah. Kegiatan ini turut didukung oleh Dr. Maesyaroh, MA (Dosen Program studi Ekonomi Syariah UMY), Haura Syaikhah (Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah UMY), serta Assist. Prof. Rahama Rahim dari Jagannath University, Dhaka, Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan Islam bagi mahasiswa IIIT yang mayoritas berasal dari negara dengan komunitas Muslim minoritas. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka diharapkan dapat menerapkan dan menyebarkan prinsip keuangan syariah di negara masing-masing. Materi yang disampaikan mencakup larangan riba, dampaknya dalam transaksi keuangan, serta solusi alternatif dalam sistem keuangan Islam.
Acara ini diikuti oleh 26 mahasiswa dari 12 negara, termasuk Tanzania, Bangladesh, India, Pakistan, Guinea, Cina, Somalia, Filipina, Indonesia, Malaysia, Yaman, dan Malawi, dari jenjang S1 hingga doktoral. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait praktik riba di lembaga keuangan, serta diskusi yang berlanjut usai sesi pelatihan. Salah satu peserta, mahasiswa S2 asal India, bahkan mengaku baru masuk Islam dan mendapatkan banyak wawasan baru dari workshop ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari International Community Service Program, program ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa internasional tentang keuangan Islam dan mendorong penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.