Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dosen FKIK UMY Manfaatkan Augmented Reality untuk Edukasi Diabetes di Kasihan
11 Maret 2025 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tim dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menggelar program pengabdian masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I (12/2/25). Kegiatan ini bertujuan mewujudkan desa mandiri dalam penanganan penyakit diabetes melitus melalui pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan bahan herbal keluarga. Acara ini diikuti oleh 40 peserta, termasuk masyarakat dan kader sehat Taman Tirto.
ADVERTISEMENT
Program yang diketuai oleh Dr. dr. Titiek Hidayati, M.Kes., Sp. DLP., Sp. KKLP., FISCM., FISPH., ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang diabetes melitus sekaligus memberikan solusi praktis melalui pemanfaatan teknologi dan bahan herbal. Tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong masyarakat untuk mandiri dalam mengelola kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Kegiatan ini dibagi menjadi empat sesi utama: edukasi tentang diabetes melitus menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), senam sehat untuk meningkatkan kebugaran peserta, pemeriksaan kesehatan termasuk pemeriksaan kadar gula darah, dan pemanfaatan bahan herbal seperti temulawak dan madu untuk mengontrol diabetes. Teknologi AR menjadi sorotan utama dalam program ini. Aplikasi AR yang digunakan menyajikan materi edukasi dalam bentuk visual interaktif, memudahkan peserta memahami informasi tentang diabetes. Aplikasi ini juga dapat diunduh dan digunakan kembali oleh peserta dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka selama sesi edukasi dan tanya jawab. Kegiatan diawali dengan pengisian pre-test dan diakhiri dengan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta tentang diabetes melitus.
Di akhir acara, tim pengabdian menyerahkan alat kesehatan berupa tensimeter dan madu herbal kepada Puskesmas Kasihan I. Pemberian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung program kesehatan masyarakat setempat.
Beberapa peserta menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat. “Saya jadi lebih paham tentang cara mengontrol diabetes, terutama dengan memanfaatkan bahan herbal seperti temulawak,” ujar salah satu peserta.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mewujudkan kemandirian kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit diabetes melitus. Dengan dukungan teknologi dan pemanfaatan sumber daya lokal, masyarakat diharapkan dapat hidup lebih sehat dan produktif.
ADVERTISEMENT