Dosen Ilmu Komunikasi UMY Gelar Pelatihan Personal Branding untuk Remaja

YDalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan "Personal Branding Positif di Media Sosial bagi Remaja", yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada Sabtu (25/4) Kegiatan ini ditujukan untuk membekali para siswa dengan keterampilan membangun citra diri yang sehat dan kreatif di dunia digital.

Pelatihan ini berlangsung pada 25 April 2025 dan diikuti oleh puluhan siswa kelas VII F. Kegiatan dirancang secara interaktif dan mencakup pemaparan materi, diskusi, serta simulasi mengenai cara membentuk personal branding yang autentik dan positif di media sosial. Dosen Ilmu Komunikasi UMY, sebagai fasilitator utama dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya pemanfaatan platform digital sebagai ruang ekspresi diri yang produktif, bukan sekadar konsumsi hiburan semata.

“Di era digital seperti sekarang, remaja tidak hanya menjadi pengguna media sosial, tetapi juga berpotensi menjadi produsen konten yang berpengaruh. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan mereka bagaimana membentuk citra diri yang kuat dan etis sejak dini,” ujar Denis, dosen Ilmu Komunikasi UMY sekaligus ketua tim pelaksana kegiatan.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan Guru Kelas VII F menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat diintegrasikan ke dalam program ekstrakurikuler atau pembinaan karakter siswa. Selama sesi berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat berdiskusi tentang pengalaman pribadi mereka menggunakan media sosial.

Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMY dalam mendukung pengembangan literasi digital di kalangan remaja. Ke depan, direncanakan pengembangan modul lanjutan serta pendampingan praktik pembuatan konten yang relevan dengan nilai-nilai keislaman dan kreativitas anak muda.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mampu menghindari dampak negatif dunia maya, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan konten positif dan inspiratif di lingkungannya.