Dosen UMY Bentuk Sekolah Percontohan Tertib Lalu Lintas di Kebumen

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pentingnya tertib lalu lintas, Azam Syukur Rahmatullah, dosen Magister Studi Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menginisiasi program pengabdian masyarakat bertajuk “Simpang Tertib Lalu Lintas” di Madrasah Aliyah (MA) Plus Nururrohmah, Jalan Karangbolong No. 120, Tambaksari, Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, pada (7/3/25).

Program yang melibatkan 92 pelajar ini bertujuan membentuk budaya disiplin berlalu lintas sejak dini dengan pendekatan edukatif dan praktis. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan kepada siswa, guru, dan staf sekolah oleh pihak kepolisian yang membahas aturan dasar lalu lintas, pentingnya keselamatan di jalan, dan penggunaan alat pelindung diri seperti helm.

Selanjutnya, siswa mendapat pelatihan keselamatan berkendara (safety riding), termasuk praktik mengenali dan memahami rambu-rambu lalu lintas serta teknik berkendara aman. Kegiatan ini juga dilengkapi simulasi tertib lalu lintas di lingkungan sekolah, seperti cara menyebrang, parkir yang benar, serta pemanfaatan jalur pejalan kaki. Bahkan, siswa juga dilatih menjadi “Petugas Lalu Lintas Sekolah” untuk menjaga ketertiban di lingkungan mereka.

Untuk mendukung keberlanjutan program, tim pengabdian melakukan pemasangan rambu-rambu, marka jalan, dan jalur khusus pejalan kaki di area sekolah. Infrastruktur ini membantu siswa memahami kondisi nyata di jalan serta menanamkan kebiasaan baik dalam berlalu lintas.

Mitra sekolah menyambut antusias program ini, mengingat masih rendahnya pemahaman masyarakat sekitar, terutama pelajar, tentang aturan dan etika berkendara yang benar.

Program ini dinilai sukses menghadirkan model pendidikan lalu lintas yang menyeluruh dan dapat direplikasi di sekolah lain. Kolaborasi erat antara UMY, pihak sekolah, dan kepolisian menjadi kunci utama keberhasilan program. Selain mengubah perilaku siswa dalam berlalu lintas, program ini juga menempatkan MA Plus Nururrohmah sebagai sekolah percontohan dalam mewujudkan budaya tertib lalu lintas yang lebih luas dan berkelanjutan.