Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dosen UMY Dorong Pemanfaatan Tanah Wakaf untuk Pemberdayaan Umat di Turi
4 Maret 2025 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sleman, 22 Februari 2025 – Ir. Agus Nugroho Setiawan, MP, dosen Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menginisiasi program pengabdian masyarakat bertajuk “Pengelolaan Tanah Wakaf untuk Pemberdayaan Umat”. Kegiatan ini dilaksanakan di Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan ditujukan untuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Turi. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PCM Turi dalam mengelola tanah wakaf agar lebih produktif serta menjadi media dakwah bil hal.

PCM Turi selama ini diberikan amanah untuk mengelola sejumlah tanah wakaf dari umat. Tanah-tanah tersebut dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dan perikanan, mengingat kondisi lingkungan yang sangat mendukung. Beberapa jenis tanaman buah seperti kelengkeng, pisang, dan kelapa telah dibudidayakan. Namun, lambatnya pertumbuhan tanaman menyebabkan pemanfaatan sumber daya alam kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, Agus bersama tim menginisiasi sistem pertanian terpadu, yang memadukan berbagai bentuk usaha dan jenis tanaman.
ADVERTISEMENT
“Tanah wakaf yang produktif tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga dapat menjadi media dakwah bagi umat,” ujar Agus.
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, mulai dari koordinasi, penyiapan bahan dan peralatan pendukung, penyuluhan, pelatihan, praktik, hingga pendampingan. Kegiatan lapangan diawali dengan pembersihan gulma di antara tanaman yang ada, dilanjutkan dengan penanaman secara tumpangsari. Pada kebun pisang yang berumur 1 tahun, tajuk tanaman belum rapat sehingga di antara pisang ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga seperti serai, jahe, dan lengkuas. Sementara itu, di kebun kelengkeng, ditanam cabai dan tomat di antara tanaman utama.
“Kami ingin memastikan bahwa tanah wakaf ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan,” tambah Agus.
ADVERTISEMENT
PCM Turi menyambut baik program ini. Menurut perwakilan PCM Turi, kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengelola tanah wakaf. “Kami sangat berterima kasih kepada tim UMY yang telah membantu kami memberdayakan tanah wakaf sehingga lebih produktif,” ujar salah satu anggota PCM Turi.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan tanah wakaf di daerah lain. Selain meningkatkan produktivitas lahan, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana dakwah bil hal, di mana masyarakat dapat melihat langsung manfaat pengelolaan tanah wakaf secara produktif dan berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, PCM Turi berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan tanah wakaf guna mendukung kesejahteraan umat dan keberlanjutan lingkungan.