Dosen UMY Latih UMKM Olahan Growol Menghitung Komposisi Gizi dan Kalori

Mahendro Prasetyo Kusumo, dosen Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pengabdian masyarakat. Pengabdian ini merupakana bagian dari catur darma perguruan tinggi UMY. Pada pengabdian ini Mahendro dan timnya berfokus pada pelatihan perhitungan komposisi gizi dan kalori makanan growol pada kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Foto bersama pelaku UMKM olahan growol

“Kegiatani ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat tentang cara melakukan perhitungan Komposisi Gizi dan Jumlah Kalori growol sebagai salah satu makanan sehat rendah indeks glikemik untuk penyandang Diabetes Mellitus (DM).” Jelas Mahendro, pada Jumat (17/02/23).

Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan tentang komposisi gizi dan perhitungan kalori hasil olahan growol. Penyuluhan dilakukan kepada seluluh pelaku UMKM dan masyarakat sekitar. Tujuan dari penyuluhan ini untuk meningkatkan pengatahuan tentang pentingnya mengetahui berbagai kandungan gizi dan jumlah kalori yang ada didalam growol. Penyuluhan berlangsung lancar yang ditunjukkan dengan antusiasme peserta yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang mengajukan pertanyaan tentang cara melakukan perhitungan komposisi gizi dan jumlah kalori didalam growol. Penyuluhan tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, kader desa dan masyarakat sekitar.

Pre-test dilakukan sebelum penyuluhan, sedangkan post-test dilakukan setelah penyuluhan. Tahap berikutnya adalah pendampingan kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan kepada salah satu pengusaha UMKM di Desa Hargomulyo. Pendampingan dilakukan oleh dokter ahli di bidang kesehatan masyarakat, mulai dari pengupasan singkong sampai dengan growol siap untuk dimakan. Selama pendampingan dilakukan, ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yaitu: menjaga kebersihan, memilih singkong yang berkualitas, dan mengganti air rendaman setiap 24 jam (selama 2 hari).

Di akhir kegiatan tim pengabdi memberikan hibah barang baru dalam bentuk satu set alat masak growol. Pengabdian masyarakat ini juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Padukuhan karena kegiatan ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Selama ini masyarakat belum pernah mendapatkan pelatihan tentang perhitungan komposisi dan jumlah kalori pada makanan growol. Pengusaha UMKM selama ini hanya memproduksi, mengemas, dan memasarkan tanpa mengetahui kandungan gizinya. Palaku UMKM tidak pernah mengetahui kandungan kalori pada satu kemasan growol.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat merasa terbantu dan mendapat banyak pengalaman dalam bentuk mempraktekkan produksi growol sebagai salah satu pilihan makanan sehat.

Pengabdian masyarakat ini mampu mendorong pelaku UMKM growol untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk melakukan perhitungan komposisi gizi dan jumlah kalori setiap kemasan growol. Hasil pengabdian masyarakat ini juga membantu penyandang DM untuk memberikan alternatif makanan sehat rendah kalori. Makanan ini memiliki indeks glikemik rendah yang dapat direkomendasikan bagi penyandang DM.