Konten dari Pengguna

Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja, UMY Gandeng BKKBN DIY

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
16 April 2025 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja, UMY Gandeng BKKBN DIY
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 19 Februari 2025 — Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan edukasi kesehatan reproduksi di lingkungan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menghadirkan Dr. med. dr. Supriyatiningsih, Sp.OG., M.Kes, dosen Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, sebagai pemateri utama. Seminar ini terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama yang dilakukan secara luring bersama para siswa, dan sesi kedua yang diadakan secara daring (Zoom Meeting) bersama guru, karyawan, serta orang tua/wali murid. Total peserta yang terlibat mencapai 150 orang.
Kegiatan yang dilakukan secara daring
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan pemahaman orang tua tentang perencanaan keluarga, serta mendorong kualitas kesehatan ibu dan anak yang lebih baik. Selain itu, program ini juga bertujuan membangun sinergi antara madrasah, siswa, dan orang tua dalam mewujudkan upaya kesehatan masyarakat, serta menyebarkan informasi kesehatan reproduksi yang akurat dan tepat.
ADVERTISEMENT
Para siswa sangat antusias mengikuti sesi edukasi karena materi yang disampaikan relevan dengan kondisi keseharian mereka, terutama terkait pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi. Hal ini menjadi perhatian khusus di lingkungan pesantren, di mana pemahaman mengenai kesehatan reproduksi masih tergolong minim.
Sementara itu, pada sesi kedua yang diikuti para karyawan dan wali murid, program keluarga berencana (KB) menjadi topik utama. Mereka mendapat edukasi langsung dari para ahli mengenai perencanaan jumlah anak, jarak kelahiran yang ideal, serta pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai. Seluruh sesi didampingi langsung oleh tim dari BKKBN DIY, yang memberikan panduan dan pendampingan profesional dalam proses konsultasi.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama berkelanjutan antara institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan pemerintah dalam memajukan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT