Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
FKIK UMY Latih Masyarakat Pleret Tanggap Bencana melalui Simulasi dan Edukasi
11 Maret 2025 18:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tim dosen Profesi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menggelar program LENTUR (Latihan Edukasi Untuk Respons): Pengembangan Ketahanan Masyarakat Melalui Simulasi dan Pelatihan Tanggap Darurat. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Riyadhush Sholihin, Demangan Gunungan, pada (4/2/25), bersama Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Pleret, Bantul, dan diikuti oleh 58 peserta dari kader dan anggota Aisyiyah Pleret.
ADVERTISEMENT
Program LENTUR bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana, khususnya gempa bumi, yang kerap mengancam wilayah Pleret. Melalui edukasi, simulasi, dan pemberian alat tanggap darurat, program ini diharapkan dapat membangun budaya siaga bencana dan jejaring kesiapsiagaan berbasis masyarakat.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Al Afik, Dr., S.Kep., Ns., M.Kep, bersama dua pemateri lainnya, Budi Santoso dan Maulida Masruroh, serta didukung oleh organisasi mahasiswa Nursing Care Club (NCC) Emergency UMY. Program LENTUR terdiri dari tiga sesi utama: edukasi, simulasi, dan evaluasi.
Kegiatan diawali dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta tentang tanggap darurat. Selanjutnya, peserta diberikan materi edukasi mengenai potensi ancaman gempa bumi di Pleret, kesiapsiagaan perempuan dalam menghadapi gempa bumi, serta sistem peringatan dini dan respons bencana dalam keluarga. Setelah sesi edukasi, peserta diajak berpartisipasi aktif dalam simulasi tanggap darurat. Mereka dihadapkan pada berbagai skenario, seperti menangani korban dengan luka fisik, cedera, dan trauma psikologis. Peserta juga diajarkan penggunaan alat evakuasi dan emergency kit, seperti oxycan, scoop stretcher, hard collar, dan spalk, yang dihibahkan kepada PRA Pleret.
Berdasarkan perbandingan pre-test dan post-test, terjadi peningkatan signifikan pengetahuan peserta tentang tanggap darurat. Rata-rata nilai pre-test sebesar 8,6 meningkat menjadi 12,7 pada post-test. Hal ini menunjukkan bahwa program LENTUR berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menghadapi situasi darurat.
ADVERTISEMENT
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Pleret, Hj. Siti Marsiyah, S.Pd.I, dan Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah, Suti Maryani, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Selain itu, hibah alat evakuasi dan emergency kit dinilai sangat bermanfaat untuk pertolongan pertama sehari-hari maupun dalam kondisi bencana.
Program LENTUR tidak hanya melatih peserta untuk menghadapi bencana saat ini, tetapi juga menanamkan budaya kesiapsiagaan jangka panjang. PRA Pleret berencana menyusun rencana kontinjensi dan Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanggulangan Bencana, serta membangun sistem peringatan dini (early warning system) untuk gempa bumi di wilayahnya.