news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

FKIK UMY Tingkatkan Kompetensi Bidan untuk Tangani Kegawatdaruratan Obstetri

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
17 Maret 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 22 Februari 2025 – Dr. dr. Alfaina Wahyuni, Sp.OG., M.Kes., dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menggelar pelatihan bertajuk “Peningkatan Kompetensi Bidan dalam Skrining dan Penatalaksanaan Gawat Darurat Obstetri”. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit AMC Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (22/2/25), dan diikuti oleh seluruh bidan di rumah sakit tersebut.
FKIK UMY Tingkatkan Kompetensi Bidan untuk Tangani Kegawatdaruratan Obstetri
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam mengenali, mencegah, dan menangani kasus kegawatdaruratan obstetri secara dini. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, khususnya dalam menghadapi kondisi gawat darurat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan dan pengisian pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta. Selanjutnya, dr. Alfaina, menyampaikan materi tentang “Kehamilan Risiko Tinggi dan Kematian Maternal” serta “Penyakit atau Gangguan Selama Kehamilan dan Persalinan yang Bersifat Gawat Darurat”. Materi disampaikan melalui metode ceramah, diskusi interaktif, dan praktik langsung.
Tingkat kehadiran peserta mencapai 90%, dengan sebagian kecil yang berhalangan hadir karena sedang bertugas di kamar bersalin dan poliklinik. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi dan praktik.
Pelatihan ini memberikan manfaat signifikan bagi bidan, terutama dalam meningkatkan kemampuan deteksi dini dan penanganan awal kasus kegawatdaruratan ibu hamil. Selain itu, bidan juga dilatih dalam teknik menjahit perineum, yang merupakan keterampilan penting dalam persalinan. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 3,8%, menandakan efektivitas kegiatan ini.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari para bidan. Mereka menyatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dalam menghadapi kasus gawat darurat. “Sense of critical ill” atau kemampuan mengenali kondisi kritis pada pasien juga semakin terasah melalui pelatihan ini.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan lancar dan sukses mencapai tujuannya. dr. Alfaina berharap pelatihan ini dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk memastikan bidan selalu update dengan perkembangan terbaru dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri.