Konten dari Pengguna

Inovatif, Anak Usia Dini Belajar Mitigasi Banjir Lewat Dongeng dan Permainan

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
16 April 2025 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sragen, 13 Maret 2025 — Dalam upaya membentuk kesadaran kebencanaan sejak dini, Dewi Sekar Kencono, dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi mitigasi bencana untuk anak-anak usia dini di wilayah Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini secara khusus menyasar anak-anak yang tinggal di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir.
Inovatif, Anak Usia Dini Belajar Mitigasi Banjir Lewat Dongeng dan Permainan
zoom-in-whitePerbesar
Program ini bertujuan untuk mengenalkan konsep mitigasi bencana, terutama banjir, melalui pendekatan yang interaktif, menyenangkan, dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak-anak. Edukasi diberikan melalui berbagai metode kreatif seperti simulasi evakuasi, permainan edukatif, cerita interaktif, hingga kegiatan menggambar, sehingga anak-anak dapat memahami tanpa merasa takut atau tertekan.
ADVERTISEMENT
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah simulasi evakuasi aman, di mana anak-anak diajarkan cara mengevakuasi diri menuju tempat yang lebih aman saat terjadi bencana banjir. Simulasi ini dilaksanakan secara sederhana dengan panduan langsung dari pendidik dan pendamping yang memastikan anak-anak memahami langkah-langkah dasar evakuasi. Selain itu, permainan edukatif juga menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, seperti teka-teki, kuis, serta lomba menggambar dengan tema “apa yang harus dilakukan saat banjir”. Melalui permainan ini, anak-anak dapat menyerap pengetahuan tentang kebencanaan secara lebih efektif dan menyenangkan.
Kegiatan juga dilengkapi dengan cerita interaktif tentang banjir, yang disampaikan dalam bentuk dongeng mengenai tokoh yang menghadapi banjir dan bagaimana tokoh tersebut mengambil langkah penyelamatan diri. Cerita ini dirancang agar sesuai dengan usia mereka dan mudah dipahami, sehingga anak-anak dapat mengaitkan pesan-pesan penting tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Ustadzah Iin, salah satu pendamping anak dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan kepada anak-anak bagaimana menanggapi situasi bencana, terutama banjir. Setidaknya pengenalan ini membantu anak-anak agar tidak panik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan itu, kegiatan ini juga dinilai memberikan pengalaman baru yang bermakna bagi anak-anak usia dini. Pengenalan konsep mitigasi sejak dini diharapkan mampu mempersiapkan kesiapan mental dan fisik anak-anak dalam menghadapi potensi bencana di kemudian hari.
Melalui kegiatan ini, Dewi berharap bahwa kesadaran akan pentingnya edukasi kebencanaan bisa ditanamkan secara berkelanjutan sejak dini, terutama di daerah-daerah rawan seperti bantaran Sungai Bengawan Solo.