Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kesehatan Mata Lansia Jadi Fokus Pengabdian UMY di Kulon Progo
8 Mei 2025 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Gangguan penglihatan menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada usia lanjut, dengan penyebab utama seperti katarak, glaukoma, dan kelainan retina. Untuk mencegah dampak lebih lanjut, termasuk kebutaan, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY Kelompok 003 mengadakan kegiatan skrining gangguan penglihatan di Dukuh Cabean, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada (16/2/25).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. dr. Nur Shani Meida, M.Kes, Sp.M dan melibatkan sebanyak 37 warga lanjut usia, dengan rata-rata usia 63 tahun. Mayoritas peserta adalah perempuan (94,6%). Kegiatan dimulai dengan pretest, dilanjutkan penyuluhan kesehatan mata dalam bentuk ceramah dan diskusi langsung, serta diakhiri dengan posttest. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman peserta, dari nilai rata-rata 84 menjadi 91.
Setelah sesi edukasi, dilakukan pemeriksaan visus dan segmen mata anterior-posterior. Sebagian besar warga (62% mata kanan, 59% mata kiri) memiliki penglihatan normal. Gangguan ringan hingga berat tetap ditemukan, dengan penyebab dominan adalah katarak — 59,5% pada mata kanan dan 54% pada mata kiri. Jenis katarak terbanyak adalah insipien, disusul imatur dan matur. Selain katarak, juga ditemukan kelainan refraksi seperti presbiopi dan miopi, serta kasus mata kering, pterygium, pinguekula, dan lekoma kornea.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan retina dilakukan pada peserta dengan dugaan retinopati atau AMD, namun tidak ditemukan kelainan retina. Kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula. Sebagian besar warga memiliki tekanan darah dan gula darah normal, meskipun ditemukan beberapa kasus hipertensi dan satu kasus hiperglikemia (>200 mg/dl).
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, tim pengabdian masyarakat menyerahkan hibah alat kesehatan berupa alat pengukur berat dan tinggi badan, tensimeter digital, optotip Snellen, dan penlight. Diharapkan alat ini dapat digunakan warga untuk skrining mandiri dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan penglihatan.