Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kesehatan Reproduksi Masih Jadi PR Remaja, UMY Beri Pendampingan
7 Mei 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Titih Huriah, dosen Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Rumah Belajar Aliyah (RBA), Sleman, Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada (18/1/25) ini mengusung tema "Peningkatan Literasi Kesehatan Terkait Stunting, Reproduksi, dan Pencegahan Keputihan" dan ditujukan bagi siswi dan guru yang tergabung di RBA.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 31 siswi tingkat SMP dan SMA serta 4 orang guru mengikuti rangkaian kegiatan ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja serta pendidik mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan stunting sejak usia remaja, khususnya pada remaja putri.
Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan koordinasi bersama pengelola RBA dan pemberian edukasi awal kepada para guru. Selanjutnya dilakukan skrining awal terhadap permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja, edukasi mengenai stunting, serta sesi konseling seputar keputihan – salah satu gangguan reproduksi yang umum dialami remaja putri.
Kepala RBA menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh para siswi mengingat RBA merupakan lembaga pendidikan nonformal khusus untuk siswi SMP dan SMA. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dengan tema-tema kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Titih menjelaskan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, di mana 3 dari 10 balita mengalami kondisi tersebut. Pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja, terutama dengan edukasi terkait kesehatan reproduksi.
Selain itu, keputihan juga menjadi salah satu masalah yang cukup banyak dialami remaja. Di Indonesia, hingga 90% perempuan pernah mengalami keputihan, dan sekitar 60% di antaranya adalah remaja. Keputihan dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, ketidakseimbangan hormon, hingga tanda penyakit serius seperti kanker. Karena itu, edukasi tentang kebersihan organ reproduksi sangat penting untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar siswi memiliki pengetahuan yang baik terkait isu-isu yang dibahas. Berdasarkan uji Wilcoxon, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman mengenai tanda dan penyebab keputihan, meskipun pada beberapa aspek lainnya peningkatan tidak signifikan karena pengetahuan awal siswi sudah cukup baik.
Melalui kegiatan ini, UMY kembali menegaskan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat melalui edukasi kesehatan yang tepat sasaran dan berkelanjutan, khususnya dalam membekali remaja putri dengan pengetahuan penting demi masa depan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT