Melawan Mitos, Menjemput Ilmu: Dosen UMY Lakukan Edukasi Bencana di Guwosari

Bantul, 23 Februari 2025 — Dr. Surwandono, dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), memimpin kegiatan peningkatan kapasitas pimpinan ranting Muhammadiyah dalam literasi kebencanaan yang digelar di Perumnas Guwosari, Pajangan, Bantul. Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Guwosari Utara dan para santri Pondok Pesantren Muhammadiyah setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pengurus dalam mengembangkan pendidikan kebencanaan berbasis perspektif Muhammadiyah, di tengah kuatnya budaya masyarakat pedesaan yang masih memandang bencana secara mitologis dan bersifat reaktif.

Dalam pemaparannya, Dr. Surwandono menyampaikan materi secara ringan dan kontekstual, mengaitkannya dengan idiologi Muhammadiyah. Ia menggunakan modul literasi kebencanaan dari Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Undang-Undang Penanggulangan Bencana, serta menyoroti peran Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam mengelola isu kebencanaan secara produktif.

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, mulai dari pengisian pre-test dan post-test hingga diskusi mendalam tentang mitigasi bencana. Mereka mengaku mendapat sudut pandang baru dalam memaknai dan mengelola kebencanaan, terutama untuk masyarakat pedesaan yang masih mengandalkan pendekatan berbasis mitos.

Sebagai bentuk dukungan, di akhir sesi, Dr. Surwandono menyerahkan hibah berupa satu set laptop dan sound system portable dari UMY kepada PRM dan Pondok Pesantren Muhammadiyah di lingkungan Perumnas Guwosari Utara, guna mendukung aktivitas dakwah dan pendidikan organisasi.

Ketua PRM Guwosari Utara, Adnan Madyanto, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada UMY atas pendampingan yang diberikan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat luas bagi masyarakat.

Kegiatan ini menegaskan pentingnya pendekatan positif dan edukatif dalam menghadapi bencana, sehingga risiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir melalui pemahaman dan kesiapsiagaan yang baik.