Konten dari Pengguna

Menarik, Dosen UMY Dampingi Siswa SMK Jurusan Tata Busana Dalam Pembuatan Usaha

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
4 Mei 2023 0:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim pengabdian dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang terdiri dari Wihandaru Sotya Pamungkas (Dosen Managemen UMY), Prihati Yuniarlin (Dosen Hukum UMY), dan Sukardi (Dusen Manajemen UAD) melakukan pengabdian masyarakat di SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (07/03/23). Pengabdian ini merupakana bagian dari catur darma perguruan tinggi UMY. Pengabdian ini berfokus pada inisiasi mendirikan usaha menjahit/konveksi bagi lulusan SMK yang ditujukan untuk siswa kelas 12 jurusan Tata Busana.
Penyerahan hibah barang untuk SMK Muhammadiyah Bangunjiwo
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan hibah barang untuk SMK Muhammadiyah Bangunjiwo
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada lulusan SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan tata busana untuk berani membuka usaha menjahit sendiri dan memberikan pemahaman dalam memilih konsumen sasaran, memilih produk, menentukan biaya produksi.” Ujar Wihandaru.
ADVERTISEMENT
Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dengan memberi motivasi kepada siswa SMK Muhammadiyah Bangunjiwo untuk berani membuka usaha menjahit meskipun masih dalam skala yang kecil. Terdapat beberapa cara dalam memulai wiraswasta agar tidak banyak membutuhkan modal pertama, memanfaatkan aset yang sudah dimiliki.
Siswa jurusan tata busana sudah memiliki mesin jahit dan hand phone (HP). Mesin jahit digunakan untuk memproduksi barang sedangkan HP dapat digunakan memasarkan barang atau pemasaran online. Pemasaran online memiliki keunggulan yaitu menghemat biaya, memiliki jangkauan yang luas, tidak terikat dengan waktu, dan dapat menyampaikan banyak informasi. Pemasaran secara online dapat dilakukan menjadi anggota market place yang telah ada, seperti Lazada, Shoppe, danTokopedia.
Kemudian tim pengabdi menjelaskan bagaimana memilih konsumen yang diingikan dan sesuai dengan pangsa pasar di lingkungan usahanya. Karena masih dalam permulaan maka sebaiknya memilih konsumen yang peka harga atau memilih penjahit yang tarifnya murah. Untuk membuktikan bahwa tarip yang murah juga memiliki kualitas yang baik. Langkah yang ditempuh yaitu dengan membuat beberapa contoh baju yang secara teknis sulit dikerjakan, dan contoh baju tersebut dipasarkan baik secara online maupun offline. Pemasaran secara online dapat dilakukan dengan cara di upload di media sosial sedangkan secara offline dengan mendatangi langsung calon konsumen, misal mendatangi arisan atau pertemuan muda-mudi. Kemudian tim pengabdi juga menjelaskan bagaimana menentukan biaya produksi sebagai dasar untuk menentukan tarip.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan masih pemula, maka tarip yang ditentukan harus lebih murah dibanding penjahit lain yang sudah lebih dikenal. Apabila mampu membuat produk dengan biaya produksi yang lebih murah maka dengan tarip yang murah, masih memiliki laba yang lebih tinggi. Namun apabila tidak mampu membuat produk dengan biaya produksi yang lebih rendah maka harus bersedia menerima laba yang lebih rendah. Kemudian dilakukan monitoring dengan cara memberi penugasan menghitung biaya produksi, tarip jasa menjahit dan harga jual produk yang disesuaikan dengan konsumen yang menjadi pelanggan.
Foto bersama peserta kegiatan
Peserta maupun kepala sekolah dan guru guru SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan Tatabusana sangat senang dengan pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdi, bahkan mereka berharap dapat terus bekerjasama untuk mengadakan kegiatan yang lain sebagai upaya menambah bekal siswa siswi SMK Muhammadiyah Yogyakarta.
ADVERTISEMENT