Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Permainan Ular Tangga Jadi Media Edukasi Pubertas bagi Siswa SMP di Tanah Bumbu
5 Maret 2025 9:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Falasifah Ani Yuniarti, dosen Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengadakan program sosialisasi bertajuk “Peningkatan Kapasitas Siswa tentang Pubertas”. Kegiatan ini dilaksanakan pada (18/2/25) di SMP Muhammadiyah Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dan diikuti oleh siswa-siswi SMP Muhammadiyah Kusan Hilir serta SMP Negeri 7 Pagatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan self efficacy siswa mengenai pubertas, khususnya tentang menstruasi dan Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM).

Dalam kegiatan ini, Falasifah menyampaikan materi seputar pubertas pada remaja, Manajemen Kebersihan Menstruasi, serta pengenalan aplikasi OKY yang dapat membantu remaja dalam mengelola kesehatan menstruasi. Selain penyampaian materi, siswa juga diajak bernyanyi bersama tentang menstruasi dan bermain permainan ular tangga bertema pubertas. Permainan ular tangga ini dikembangkan oleh UNICEF bersama Yayasan SPEAK Indonesia, di mana siswa tidak hanya bermain, tetapi juga menjawab pertanyaan seputar mitos dan fakta tentang pubertas sebelum melanjutkan permainan.
ADVERTISEMENT
“Permainan ular tangga ini dirancang untuk membuat siswa lebih memahami isu pubertas dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,” jelas Falasifah.
Selama acara berlangsung, peserta terlihat antusias dan aktif mengikuti setiap sesi. Salah satu peserta mengungkapkan pentingnya sosialisasi seperti ini untuk menangkal mitos dan mispersepsi tentang menstruasi yang sering menghambat remaja perempuan dalam mengelola menstruasi secara bersih dan sehat. “Sosialisasi seperti ini sangat penting agar kami tidak salah paham tentang menstruasi dan bisa menjaga kesehatan dengan baik,” ujar salah satu siswa.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga dapat disebarluaskan kepada teman-teman sebayanya. Selain itu, guru-guru diharapkan dapat melanjutkan penyampaian materi ini kepada siswa-siswa lainnya.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa-siswi dalam memahami pubertas dan mengelola kesehatan menstruasi dengan baik,” tutup Falasifah.
ADVERTISEMENT
Program ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang pubertas, sekaligus mendukung upaya pencegahan misinformasi yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan remaja di masa depan.